Banjarmasin (part 1) – Disambut Gerimis

Siang ini saya berangkat ke Banjarmasin. Karena pesawat saya berangkat pukul 14.20, saya “dipaksa” ngantor dulu pagi harinya. Semalam saya main biliar di Tendean Billiard sampe jam setengah 1 pagi, gak aneh paginya saya kesiangan (jam 8 baru bangun). Datang kantor, cek email, terus sarapan (sarapan kok jam 10 :)) ). Siang ini saya mau berangkat ke Banjarmasin untuk mengganti harddisk yang rusak di mesin HLRi Telkomsel. Pekerjaan yang mudah, cepat beres…tinggal cabut harddisk yang rusak, pasang yang baru.

Jam 12 saat rekan-rekan kantor pergi makan siang, saya berangkat ke bandara. Pesawat saya tepat waktu berangkat pukul 14.20. Penerbangan kali ini cukup “bumpy“, cuaca kurang bersahabat. Sepanjang jalan ketemu awan tebal terus…eh salah ya, harusnya kan sepanjang udara =)) Rupanya di Banjarmasin sudah turun hujan dari siang. Tidak aneh kalau melihat awan tebal sebelum mendarat di Syamsudin Noor Airport. Turun dari pesawat pun hujan gerimis kecil masih ada, jalan becek (tapi gak ada ojek =)) ). Ini kali kedua saya datang ke Banjarmasin. Tepat setahun yang lalu saya pernah datang ke sini. Dari bandara saya naik taksi menuju hotel Victoria Riverview. Hotel ini, menurut sopir taksi, adalah hotel baru. Tapi saya kok kurang sreg dengan hotel ini. Pelayanan sih tetap ramah tapi kamarnya itu loh…masa hotel bintang 3 seperti itu (gak nyaman lah). Eh tapi ada akses internet gratis nih di seputaran lobi. Tulisan ini saya posting di coffee shop-nya ( I love free hotspot ๐Ÿ˜€ )

Berikut adalah liputan tadi dalam foto & komik :

Tadi sempat main biliar dulu 1 jam di dekat hotel. Ada tempat biliar namanya Hokky 89Pool. Tempatnya gak bagus…murah sih. Mejanya seperti yang dipakai Roxy Pool House. Sepertinya pemilik tempat biliar ini mendatangkan meja dan perlengkapannya dari Isak Billiard Jakarta (kelihatan banyak poster dan atribut Isak). Pergi ke Telkomsel Sate Saya kerja sekitar pukul 10 malam, pukul 21.30 berangkat ke Telkomsel. Tidak sampai 1 jam pekerjaan saya sudah selesai. Perut lapar belum makan malam, akhirnya saya makan sate itik. Sate itiknya unik rasanya…saya sih cocok dengan rasa & harganya. Di sini banyak makanan berbahan daging itik. Rupanya orang sini menyebut bebek dengan sebutan itik. Selesai makan saya pulang hotel tapi tidak langsung masuk kamar. Duduk dulu di coffee shop buat ngeblog :-p

4 thoughts on “Banjarmasin (part 1) – Disambut Gerimis

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.