Selamat Natal 2009

Selamat Natal 2009 & selamat menyambut tahun baru 2010 🙂

Sedikit nyeleneh dari umumnya kartu ucapan natal, saya pilih foto bunga yang saya ambil di TMII beberapa minggu lalu. Umumnya memang kartu ucapan selamat natal bergambar pohon Natal, hiasan-hiasannya, salju, sinterklas, dan segala pernak-pernik Natal lainnya. Yah pokoknya apapun gambarnya ucapannya tetap sama : Selamat Merayakan Natal bagi Anda yang merayakan. Tak lupa selamat menyambut tahun baru 2010 bagi Anda semua.

Card Reader

Belakangan semakin sering saya merasakan Ubuntu saya mendadak lambat saat membuka dan menyalin foto dari SD Card ke dalam harddisk. Sempat cari informasi di Google, saya dapat info untuk melakukan tweaking pada Ubuntu saya (oh ya sekarang saya pakai Ubuntu 9.10 Karmic Koala). Salah satunya mematikan fitur thumbnail dari Nautilus (Nautilus itu Windows Explorer-nya Ubuntu). Ah tapi tetap saja laptop terasa lambat (lag) saat membuka foto-foto yang ada di dalam SD Card. Saya membuka foto dengan aplikasi gThumb. Lambatnya benar-benar keterlaluan, mouse kadang sampai susah digerakkan, apalagi pindah window susah sekali.

Kemarin saya chat dengan kawan kuliah yang sudah lama sekali tidak ketemu. Salah satu obrolannya adalah soal lambatnya Ubuntu Linux saya itu. Lung Sen, kawan saya tadi, memberi sedikit pencerahan…menurutnya Linux menggunakan generic driver bukan driver yang dibuat oleh produsen hardware-nya. Dari pernyataan tadi kemungkinan besar masalahnya adalah pada internal card reader yang ada di dalam notebook Fujitsu S6410 ini. Bukan fisik card reader-nya yang bermasalah tapi mungkin driver yang dipakai tidak bagus sehingga transfer datanya lambat sekali. Pernyataan Lungsen cukup masuk akal sekaligus membuat saya penasaran ingin membuktikannya. Hari Minggu saya pergi ke Mangga Dua untuk beli USB card reader. Dapatnya card reader merek AQR seperti yang ada di foto. Murah meriah, cuma Rp30.000,- Tidak pakai nawar langsung bayar. Sampai di rumah saya langsung tes membuka foto-foto dari dalam SD card saya. Wah benar-benar surprise…lancar sekali dan yang paling penting Ubuntu saya tidak jadi lambat gara-gara sedang membuka foto 😀

Berikut log yang muncul saat Ubuntu mengenali AQR card reader ini :

Dec 20 20:48:32 tedy-laptop kernel: [101185.168063] usb 2-1: new high speed USB device using ehci_hcd and address 3
Dec 20 20:48:32 tedy-laptop kernel: [101185.306228] usb 2-1: configuration #1 chosen from 1 choice
Dec 20 20:48:33 tedy-laptop kernel: [101185.907456] Initializing USB Mass Storage driver...
Dec 20 20:48:33 tedy-laptop kernel: [101185.915271] scsi4 : SCSI emulation for USB Mass Storage devices
Dec 20 20:48:33 tedy-laptop kernel: [101185.915460] usbcore: registered new interface driver usb-storage
Dec 20 20:48:33 tedy-laptop kernel: [101185.915491] USB Mass Storage support registered.
Dec 20 20:48:38 tedy-laptop kernel: [101190.917335] scsi 4:0:0:0: Direct-Access     Multi    Flash Reader     1.00 PQ: 0 ANSI: 0
Dec 20 20:48:38 tedy-laptop kernel: [101190.918186] sd 4:0:0:0: Attached scsi generic sg2 type 0
Dec 20 20:48:38 tedy-laptop kernel: [101191.456706] sd 4:0:0:0: [sdb] 7861248 512-byte logical blocks: (4.02 GB/3.74 GiB)
Dec 20 20:48:38 tedy-laptop kernel: [101191.457571] sd 4:0:0:0: [sdb] Write Protect is off
Dec 20 20:48:38 tedy-laptop kernel: [101191.464551]  sdb: sdb1
Dec 20 20:48:38 tedy-laptop kernel: [101191.479677] sd 4:0:0:0: [sdb] Attached SCSI removable disk
Dec 20 20:48:41 tedy-laptop pulseaudio[5439]: ratelimit.c: 1 events suppressed
Dec 20 20:50:33 tedy-laptop kernel: [101306.292149] mmc0: card e624 removed
Dec 20 20:50:40 tedy-laptop kernel: [101312.977944] mmc0: new SDHC card at address b368
Dec 20 20:50:40 tedy-laptop kernel: [101312.978118] mmcblk0: mmc0:b368 LEXAR 3.74 GiB
Dec 20 20:50:40 tedy-laptop kernel: [101312.978173]  mmcblk0: p1
Dec 20 20:51:46 tedy-laptop kernel: [101378.928123] mmc0: card b368 removed
Dec 20 20:51:52 tedy-laptop kernel: [101385.249604] sd 4:0:0:0: [sdb] 7861248 512-byte logical blocks: (4.02 GB/3.74 GiB)
Dec 20 20:51:52 tedy-laptop kernel: [101385.252211]  sdb: sdb1

Hmm salah sendiri ya pakai Ubuntu :p saatnya beli Mac untuk urusan editing foto :)) AQR card reader ini dilengkapi dengan beberapa slot untuk menangani berbagai macam kartu memori, mulai dari SD, mini SD, MMC, CF, Memory Stick, dll. Dalam bungkusnya disediakan juga kabel USB pendek untuk menghubungkan card reader ini dengan komputer. Memang jadi repot sedikit dengan tambahan 1 gadget lain macam ini, tapi masih bisa diterima daripada Ubuntu jadi lemot. Bye-bye internal card reader…you’ll be used for emergency only :p

Anomali Demo & Kemacetan

Kemarin beberapa demo berskala cukup besar meramaikan ibukota Jakarta. Di seputaran bundaran Hotel Indonesia sampai Monas keramaian demo berpusat. Hari Anti Korupsi katanya jatuh tanggal 9 Desember, entah siapa yang menentukan 9 November sebagai hari untuk memperingati anti korupsi. Anehnya hari ini saya merasakan Jakarta cukup lengang, beberapa orang yang saya jumpai juga merasakan hal yang sama. Mungkin ini ada kaitannya dengan ramalan Presiden SBY tentang bakal adanya kerusuhan di tanggal 9 November. Hari Senin lalu sempat beredar rumor akan ada rusuh di Jakarta. Syukurnya hari Selasa sudah kita lewati dengan aman. Sebuah anomali, biasanya demo identik dengan kemacetan. Aman di Jakarta belum tentu di tempat lain. Di televisi saya lihat demo memperingati hari Anti Korupsi berakhir anarkis di Makassar. Massa (entah hanya mahasiswa atau bukan) melempari gedung kantor Gubernur Sulawesi Selatan, ada restoran KFC juga jadi sasaran lemparan. Ah saya jadi mikir apakah benar dengan demonstrasi anarkis korupsi hilang dalam sekejap?

Trend Loncat Bunuh Diri

Pagi ini saya baca di Detik.com seorang jemaah haji Indonesia loncat dari lantai 6 tempat pemondokannya di Mekkah. Berita lain yang serupa seorang pria jatuh dari lantai 5 Senayan City Mal Jakarta….tewas pastinya. Kemarin sore pun demikian, saya baca Detik.com dan ada berita seorang perempuan diduga bunuh diri loncat dari lantai 5 Mal Grand Indonesia. Walah-walah ada apa ini? Apa tiga kasus loncat (entah bunuh diri atau bukan) dari ketinggian sedang jadi trend? Atau gejala stress sedang mulai mewabah? Ah mungkin terlalu jauh kalau saya katakan stress mulai mewabah. Tapi paling tidak secara sepintas, otak saya mencoba menarik benang merah antara 3 kasus yang berbeda-beda itu.

Minggu lalu selepas hari raya Idul Adha, saya beberapa kali melihat berita tentang pembagian daging kurban yang berakhir ricuh. Para penerima daging kurban yang kebanyakan perempuan saling berdesakan bahkan sampai ada yang jatuh terinjak. Saya jadi ingat tahun lalu pernah menulis hal yang sama di blog ini. Tahun lalu ada juga kasus desak-desakan tapi momennya sedikit berbeda, kali itu pembagian zakat. Tahun berganti tapi kasus yang sama tetap terjadi. Lebaran 2009 ini juga diwarnai hal yang senada. Waktu itu kalau tidak salah pembagian zakat yang semrawut di Balai Kota Jakarta. Sampai-sampai katanya Gubernur DKI Fauzi Bowo “kapok” mengadakan pembagian zakat secara massal. Tidak cuma pembagian daging kurban dan zakat, pembagian BLT (bantuan langsung tunai) juga pernah disemarakkan dengan aksi saling dorong.

Cukup miris hati saya menyaksikan ibu-ibu tua berdesak-desakan di Istiqlal untuk mendapat jatah beberapa kilogram daging. Rasa-rasanya jaman saya kecil tidak pernah ada berita seperti ini selama hari raya kurban. Entah apakah dulu memang siaran berita kurang secepat dan seteliti sekarang meliput kejadian-kejadian macam ini atau dulu memang tidak ada sama sekali hal serupa. Pilihan terbaik adalah menganggap kalau dulu saya tidak terlalu memperhatikan hal macam itu. Tapi kalau memang benar dulu tidak ada adegan berebut daging kurban dan sekarang faktanya belakangan rutin terjadi, berarti samtingrong (pelesetan dari something wrong :p ) kan? Tentu ada yang salah, tentu ada parameter lain yang berubah. Parameter kemiskinan? Ah masa iya? Kalau pakai logika bodoh-bodohan ada beberapa kemungkinan parameter lain :

  • Jumlah orang miskin meningkat di kota besar (di Indonesia secara umum??)
  • Jumlah daging kurban yang dibagikan berkurang.
  • Harga daging melambung di pasaran sampai-sampai banyak orang jadi jarang makan daging.
  • Keserakahan meningkat (kabarnya diberitakan ada orang dari Bogor naik taksi ke Istiqlal untuk ambil daging kurban…nah loh??)

Mungkin beberapa dari Anda akan sepikiran dengan saya tentang poin pertama, kemiskinan meningkat. Karena kalau ditilik lebih jauh poin 2 dan 3 itu adalah turunan dari poin pertama (paling tidak berkorelasi). Krisis membuat jumlah kurban berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan krisis membuat harga daging naik melampaui daya beli masyarakat. Sepertinya saya kurang pas berkomentar soal ini. Kalau seorang Tedy menulis soal Linux/UNIX, internet mungkin masih cukup pantas tapi bicara soal kemiskinan rasanya benar-benar kurang pas….motong kambing/sapi pun tidak 😀 Sekadar curahan pikiran saja yang tergelitik apa kemiskinan memang benar naik sampai-sampai mendongkrak tingkat stres di masyarakat. Upsss…sudah setengah 9 rupanya, saatnya mandi dan berangkat ke kantor :p