Lampu Merah Mal Ambassador

Lampu merah untuk penyeberang jalan

Sudah cukup lama saya tidak melintas ke daerah Casablanca. Dulu kantor saya di Mega Kuningan, hampir setiap hari saya melintas di situ. Minggu ini saya ada sedikit kerjaan di daerah Mega Kuningan, saya baru tahu sekarang ada lampu merah persis di depan Mal Ambassador. Lampu merah ini dipasang untuk mengatur pejalan kaki yang akan menyeberang. Dari dulu penyeberangan jalan diatur oleh satpam Mal. Di jam-jam sibuk seperti jam makan siang, penyeberang jalan harus berebut jalan dengan kendaraan-kendaraan yang melintas. Hampir dapat dipastikan macet selalu terjadi di kawasan ini. Kombinasi yang buruk, volume kendaraan yang padat dengan jumlah penyeberang jalan yang tidak sedikit dengan frekuensi yang cukup tinggi.

Lampu merah ini berfungsi dua arah. Satu untuk menyetop kendaraan yang melintas. Kedua, untuk mengatur penjalan kaki yang akan menyeberang jalan. Pejalan kaki yang akan menyeberang harus menekan tombol di tiang lampunya dulu. Tiap kali lampu untuk pejalan kaki menyala hijau, terdengar bunyi “bip…bip…bip” yang cukup keras. Cukup keras sampai bisa terdengar dari seputaran Hotel J.W. Marriot, yang jaraknya  lebih kurang 100-200 meter. Lampu untuk penyeberang jalan menyala hijau selama 10 detik, cukup singkat menurut saya untuk jumlah penyeberang jalan sebanyak itu. Mungkin bunyi itu dimaksudkan untuk membantu penyeberang jalan mengetahui berapa lama lagi hak mereka menyeberang…solusi yang agak aneh menurut saya. Agak mengganggu juga rasanya mendengar bunyi seperti itu terus-terusan. Terbayang betapa terganggunya mereka yang tinggal di dekat situ.

Penyeberang jalan di depan Mal Ambassador

Jumat kemarin saya makan siang di food court Mal Ambassador, jadi saya punya kesempatan untuk memotret situasi di sekitar lampu merah baru itu 😀 Selama makan siang saya perhatikan orang-orang yang menyeberang. Sepanjang yang saya lihat, sepertinya sekarang orang menjadi lebih tertib dengan adanya lampu merah tersebut.

Tapi tetap saja ada orang yang memaksa menyeberang meskipun lampunya sudah merah kembali. Untuk sekumpulan orang sebanyak itu (seperti terlihat di foto), waktu 10 detik tidak cukup untuk menyeberangkan mereka semua. Perlu 2 kali lampu hijau menyala untuk menyeberangkan mereka, dengan asumsi tidak ada lagi tambahan pejalan kaki dari seberang jalan. Paling tidak dengan adanya lampu lalu lintas baru ini, mobil motor dan kendaraan lain menjadi lebih tertib pula untuk berhenti & memberi kesempatan pejalan kaki untuk menyeberang. Sebelumnya menyeberang dari dan menuju Mal Ambassador butuh sedikit nyali untuk nekat melintas & memaksa mobil/motor berhenti….biasanya motor yang lebih enggan untuk berhenti dan membiarkan orang menyeberang. Kalau tidak nekat, bisa-bisa kita diam saja tidak bisa menyeberang.

Dari dulu saya selalu berpikir mengapa pihak Pemprov DKI ataupun pengembang Mal Ambassador tidak berpikir untuk menyediakan jembatan penyeberangan. Mengingat ramainya volume orang yang menyebarang dan tidak sedikit dari mereka yang jadi pengunjung Mal. Rasanya Casablanca akan jauh lebih tertib dan lancar bila yang dipasang di sana adalah sebuah jembatan penyeberangan. Tapi saya acungi jempol juga untuk pihak yang memutuskan untuk memasang lampu merah itu sekarang. What took you so long? Mengapa baru sekarang? Apa karena sekarang ada proyek pembangunan jalan layang juga di kawasan itu?

1 thought on “Lampu Merah Mal Ambassador

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.