Karena perlu menginstal Solaris 10 untuk keperluan testing pekerjaan, saya perlu tambahan memori untuk notebook kerja saya. Tahun lalu saya sudah upgrade memori saya menjadi 2GB, pernah saya tulis juga di sini.
Sejak tambah memori tahun lalu itu, notebook saya cukup powerfull untuk menjalankan Windows XP di dalam VirtualBox (sehari-hari saya pakai Ubuntu Linux). Tapi itu tidak cukup untuk menjalankan Solaris 10 di dalam VirtualBox, sebenarnya bisa bila dipaksakan (agak lemot sedikit). Tapi dengan begitu saya jadi tidak bisa menjalankan Windows XP di dalam VirtualBox seperti sebelumnya. Saya harus pilih salah satu VirtualBox yang aktif, Solaris atau Windows XP. Jadi saya putuskan untuk melakukan upgrade lagi memori saya jadi 4GB. Karena yang terpasang dalam notebook adalah 2 keping SODIMM 1GB, maka tidak ada pilihan lain selain membuang keduanya dan menggantikannya dengan 2 keping SODIMM 4GB. Saat saya beli memori notebook 2GB (DDR2, PC5300 667MHz) merek VGEN harganya sekitar Rp270.000,-.
Rekan saya Ridwan beberapa bulan lalu pernah melakukan upgrade memori juga jadi 4GB. Saya heran waktu itu mengapa Windows XP dalam notebook-nya Ridwan hanya mendeteksi 3,2GB bukan 4GB. Ternyata memang itu memang wajar untuk sistem operasi 32bit. Tapi karena saya pakai Linux sebagai sistem operasi, saya masih menemukan alternatif lain untuk dapat menggunakan 4GB memori dengan maksimal. Solusinya adalah dengan menginstal kernel PAE (physical address extension), ada banyak tulisan di internet soal ini….salah satu yang saya pilih sebagai referensi adalah tulisan di sini. Simpel, saya cukup menginstall 3 package berikut :
ttirtawi@tedy-laptop ~ $ dpkg -l | grep linux | grep server ii linux-headers-server 2.6.32.26.28 Linux kernel headers on Server Equipment. ii linux-image-server 2.6.32.26.28 Linux kernel image on Server Equipment. ii linux-server 2.6.32.26.28 Complete Linux kernel on Server Equipment. ttirtawi@tedy-laptop ~ $
Setelah restart, Ubuntu bisa menggunakan 4GB memori dengan maksimal :
ttirtawi@tedy-laptop ~ $ sudo lshw -short | grep -i memory /0/0 memory 128KiB BIOS /0/4/8 memory 128KiB L1 cache /0/4/9 memory 3MiB L2 cache /0/f memory 4GiB System Memory /0/f/0 memory 2GiB SODIMM DDR2 Synchronous 333 MHz (3.0 ns) /0/f/1 memory 2GiB SODIMM DDR2 Synchronous 333 MHz (3.0 ns) /0/100 bridge Mobile PM965/GM965/GL960 Memory Controller Hub /0/100/1e/3 bridge OZ711SP1 Memory CardBus Controller ttirtawi@tedy-laptop ~ $ ttirtawi@tedy-laptop ~ $ free -m total used free shared buffers cached Mem: 4015 2069 1946 0 134 312 -/+ buffers/cache: 1621 2394 Swap: 3898 634 3263 ttirtawi@tedy-laptop ~ $ cat /proc/meminfo | grep Mem MemTotal: 4112304 kB MemFree: 1997688 kB ttirtawi@tedy-laptop ~ $
Dua virtual machine aktif bersamaan tidak lagi menjadi masalah. Saya tetap bisa mengakses Windows XP sekaligus bermain-main dengan Solaris 10 😀