Dari tahun ke tahun di sepanjang jalan utama pantai utara Jawa pasti dihiasi dengan fenomena pengumpul sumbangan masjid. Biasanya yang mengumpulkan sumbangan akan berdiri di tengah-tengah jalan yang sudah diberi pembatas tong. Bersiaga dengan jaring ikan untuk menangkap uang sumbangan yang dilemparkan oleh pengendara yang melintas. Sebagian timnya berkumpul di tepi jalan dengan microphone menyapa pengendara yang melintas. Ada juga yang menyetel lagu-lagu Qasidahan.
Dapat dipastikan semua kendaraan akan melambat bila menemui para pengumpul sumbangan ini. Bagaimana tidak, satu jalur yang bisa dilewati 2 mobil dipecah dengan bekas tong minyak. Entah apa pernah ada yang meneliti bagaimana kelanjutan pembangunan masjidnya.