Kambing Bakar Cairo

Minggu lalu saya mencoba rumah makan Kambing Bakar Cairo di Kelapa Gading. Teman saya merekomendasikan tempat makan ini meskipun dia sendiri belum pernah mencobanya. Tempat makan di jalan Kelapa Nias ini papan mereknya cukup menarik perhatian.

20130721-140319.jpg

Ada 3 hal yang menarik di plang namanya :

  • katanya terlezat nomor 2 se-Timur Tengah
  • katanya kambing bakarnya rendah kolesterol
  • dan yang paling menarik ditulis kalau tidak ketagihan Anda tidak perlu membayar.

20130721-140433.jpg

20130721-140333.jpg

Saya coba pesan paha kambing bakar ukuran kecil (250gr kalau tidak salah). Tersedia pula ukuran sedang & ukuran besar. Ternyata benar daging kambingnya benar-benar lembut. Tidak perlu pisau untuk memotong-motong dagingnya, cukup dengan sendok dagingnya sudah terurai. Paha kambing ini disajikan di atas hot plate seperti yang sering dipakai di steak house. Kecap sambal dihidangkan pada piring yang terpisah. Kecapnya dilengkapi dengan irisan cabe rawit dan taburan merica. Bumbu tadi membuat rasanya seperti makan sate kambing khas solo, saya suka kombinasi daging empuk & sambal kecapnya.

Sedikit kekurangan yang saya rasa adalah nasi putihnya terasa cukup keras, seperti nasi putih yang dipakai untuk membuat nasi goreng. Seporsi paha kambing bakar & sepiring nasi putih sangat mengenyangkan. Lain kali mungkin saya akan pilih porsi kambing bakar lebih besar dengan nasi cukup setengah saja.

Tidak perlu waktu lama untuk membuat saya ingin kembali lagi ke sini. Biasanya kalau mengunjungi Kelapa Gading & ingin makan kambing, saya akan pergi ke sate kambing batibul Bang Awi. Setelah mencoba kambing bakar ini rasanya saya akan beralih tidak lagi ke sate kambing Bang Awi.

Ledre

Dulu waktu sering ke Surabaya, saya sering beli ledre di toko oleh-oleh. Pernah saya tulis juga di blog ini. Minggu lalu saat kembali mengunjungi Surabaya saya juga sempatkan beli ledre. Untuk yang belum tahu, ledre itu makan ringan yang terbuat dari tepung & pisang, dicetak tipis-tipis.
20130721-134213.jpg

Kali ini saya coba merek yang lain bukan yang dulu saya sering beli. Entah karena sudah lama tidak makan ledre atau memang ledre merek ini terasa lebih enak. Ledre ini rasanya bentuknya lebih tipis dari yang biasa saya beli. Dalam satu kotak ini ada 2 bungkusan alumunium foil, masing-masing berisi 4 ledre. Walaupun di dusnya tertulis aneka rasa, tapi saya tidak menemukan rasa yang lain seperti rasa khas ledre.

ledre1

Kopi Hotel

Saya termasuk penggemar kopi. Rasanya “bego” kalau belum minum kopi, susah sekali berkonsentrasi. Tiap kali bepergian saya perhatikan kopi di hotel rasanya tidak ada yang enak. Dari hotel biasa sampai hotel berbintang, kopi yang disajikan saat sarapan pagi tidak ada yang cocok di lidah saya.

20130721-072331.jpg

Minggu lalu saya pergi ke Surabaya, oleh kantor saya diinapkan di Marriot. Hal pertama yang saya lakukan setelah check-in adalah pergi ke Alfamart di sebelah hotel untuk membeli kopi Kapal Api. Saya lebih suka rasa kopi Kapal Api sachet-an dibanding kopi yang disediakan di hotel. Mungkin lidah saya belum bisa menikmati sajian kopi hotel berbintang 5 🙂 .

Stromboli

Beberapa waktu lalu saya diberi oleh-oleh Stromboli dari rekan saya di Bandung. Stromboli itu bentuknya mirip pastel berukuran besar. Bahan kulitnya mirip dengan bahan pembuat pizza hanya saja teksturnya sedikit lebih lembut. Isinya juga demikian.

20130721-071359.jpg

Stromboli ini buatan Inni Pizza & Stromboli. Katanya ini original dari Philadelphia Amerika.

20130721-071341.jpg