Pocket Wizard Plus II

PocketWizard Plus II Transceiver adalah perangkat yang dipakai untuk menghubungkan kamera dengan lampu studio atau lampu kilat (speedlite) secara wireless. Alat ini berperan ganda bisa dipakai sebagai trigger dan juga sebagai receiver. Bila PocketWizard ini akan dipakai sebagai trigger maka alat ini dipasangkan pada hot shoe kamera (seperti memasang flash external di kamera). Bila akan difungsikan sebagai receiver maka alat ini dihubungkan dengan lampu studio dengan kabel syncro. Misalnya contoh ini, saya menggunakan PocketWizard dengan flash external Canon Speedlite 430 EX II.

Dengan bantuan PocketWizard maka saya bisa menggunakan speedlite secara off shoe. Menggunakan speedlite secara off shoe maksudnya perangkat speedlite tidak perlu dipasang langsung pada kamera. Dengan menggunakan external flash secara off shoe memungkinkan kita untuk mendapatkan efek pencahayaan seperti layaknya menggunakan lampu studio. Hal itu karena kita bebas meletakkan lampu flash di mana saja, tidak melulu lurus dari kamera menghadap ke subjek.

PocketWizard Plus II ini akan punya 2 port, satu berlabel Camera dan yang lain berlabel Camera/Flash. Sesuai dengan namanya, “Transceiver”, perangkat ini bisa saling dipertukarkan. Bisa dipasang ke kamera bisa juga disambungkan dengan lampu studio/external flash. Kabarnya generasi sebelumnya dari PocketWizard tidak punya fitur ini. Versi lama PocketWizard terpisah antara perangkat untuk kamera dan perangkat untuk lampu studio, tidak bisa dibalik peruntukannya. Jadi sekarang saya bisa ambil PocketWizard manapun untuk saya hubungkan pada Canon 430EX sementara PocketWizard yang lain saya pasang pada kamera.

Sayangnya Canon Speedlite 430 EX II ini tidak memiliki port PC Sync. Untuk dapat menyambungkan dengan Pocket Wizard saya harus menggunakan tambahan alat yaitu off shoe adapter yang sudah dilengkapi dengan port PC sync. Berikut contoh foto off shoe adapter yang saya gunakan :

Dengan bantuan PocketWizard ini saya bisa tetap menggunakan flash Canon walaupun saya menggunakan kamera Nikon. Tentu saya tidak bisa menggunakan fitur ETTL Canon. Saya hanya bisa menggunakannya pada mode manual (kekuatan flash saya atur secara manual).

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.