Sinkronisasi iTunes & Android

Saat ini saya menyimpan semua koleksi lagu di dalam iTunes. Hampir semuanya sudah tertata rapih album, artis, genre, maupun artwork-nya. Sinkronisasi musik dengan iPhone/iPod/iPad sangat mudah, tidak heran karena semuanya adalah produk Apple. Yang sedikit repot adalah memindahkan lagu ke Galaxy Note yang menggunakan Android. Karena bukan buatan Apple, maka Galaxy Note ini tidak bisa disambungkan langsung dengan iTunes. Bisa saja saya lakukan copy manual file lagunya satu per satu. Tapi susunan library musik saya jadi terganggu & tidak muncul dengan rapi lagi di Note.

Dari rekomendasi beberapa tulisan di Internet, banyak yang menyarankan untuk menggunakan aplikasi iSyncr. Aplikasi ini perlu diinstal di komputer & juga di perangkat Androidnya. Versi desktopnya bisa diunduh gratis di web ini. Sementara aplikasi di Androidnya perlu dibeli seharga USD$3,99 & tersedia di Google Play. Untuk melakukan sinkronisasi musik, iSyncr menyediakan fitur sinkronisasi via kabel USB & juga via WiFi. Tapi menurut saya sinkronisasi via WiFi sangat lambat & tidak praktis. Saya lebih memilih untuk menggunakan kabel USB.

Saat dinyalakan di Mac, iSyncr akan muncul di bagian kanan atas. iSyncr akan langsung mendeteksi bila ada perangkat Android yang tersambung via kabel USB.

iSyncr Desktop Side

Bila saya klik nama perangkatnya, iSyncr akan menawarkan pilihan media penyimpanan. Bisa disimpan di internal storage-nya ponsel atau disimpan dalam SD Card. Saya memilih untuk menyimpan seluruh koleksi musik ke dalam SD Card.

Nantinya iSyncr akan menyalin koleksi lagu ke SD Card & menyimpannya dalam folder dengan nama syncr. Meskipun ada pilihan untuk mengganti nama folder tujuan, sampai sekarang saya belum bisa mengganti nama folder-nya. Entah apa yang salah, opsi untuk mengganti nama folder tersebut tidak bisa diedit. Setelah menentukan media penyimpanan, iSyncr langsung mendeteksi semua koleksi lagu (dan media lainnya yang ada di dalam iTunes). Kalau tidak salah dalam tahap ini iTunes-nya harus aktif juga.

Setelah selesai mendeteksi semua koleksi iTunes, kita bisa mulai memilih lagu/film/playlist/podcast mana saja yang akan dikirimkan ke Android.

Bila sudah selesai tinggal klik Sync, maka iSyncr akan langsung menyalin semua pilihan tadi ke dalam Android.

Sebenarnya proses sinkronisasi lagu ini bisa juga dilakukan langsung dari ponsel. Ini tampilan iSyncr di Android :

Tapi sejauh yang saya coba, saya kesulitan untuk memilih album tertentu atau lagu tertentu saja. User interface aplikasi ini tidak nyaman untuk dipakai menyortir lagu, semua lagu ditampilkan berdasar abjad. Makanya saya lebih memilih untuk menggunakan versi desktopnya saja.

Menyimpan Password dalam KeePassX

Sampai saat ini saya punya banyak password yang perlu saya ingat-ingat. Mulai dari password beberapa akun email, login ke banyak website, Paypal, iTunes, VPN, dsb. Memang paling gampang menggunakan 1 macam passsword untuk segala kebutuhan. Tapi cara ini kurang bijaksana & berbahaya. Karena begitu banyak password yang perlu saya hafalkan, saya kerap lupa password apa yang harus saya pakai saat login ke suatu website. Belum lagi kalau websitenya jarang saya akses, kemungkinan besar akan lupa password login-nya. Atau misalnya saat password sebuah website-nya sudah disimpan otomatis oleh web browser, sehingga saya lupa total apa password loginnya saat saya mengakses web tersebut dari komputer lain.

Saya memilih untuk menggunakan KeePassX untuk menyimpan semua password saya. KeePassX ini adalah aplikasi yang dibuat untuk menyimpan banyak password dalam sebuah database terenkripsi. Idenya adalah kita buat database password, lalu kita beri password (lagi-lagi password..hehehe…). Sehingga kita cukup mengingat-ingat 1 password untuk membuka database tersebut. Database-nya berupa 1 file dengan ekstensi *.kdb yang ukurannya tidak terlalu besar. Hmmm mungkin ukurannya bisa membengkak bila menyimpan sampai ribuan password. File database KeePass saya cuma berukuran 16KB.

KeePassX ini tersedia secara gratis untuk Mac OSX, Windows, & juga untuk Linux.

Ini contoh langkah-langkah menggunakan KeePassX di Ubuntu Linux (langkah ini sama bisa dipakai juga di Windows atau Mac OSX).

  1. Setelah membuka aplikasi KeePassX, tampilan yang muncul seperti berikut ini :Untuk mulai membuat database, klik ikon New di pojok kiri atas seperti ditunjukkan oleh tanda panah.
  2. Kita akan diminta untuk memasukkan master password untuk database baru ini :Ini langkah yang penting, jangan sampai lupa master password ini.
  3. Setelah itu kita bisa mulai memasukkan data-data password yang ingin kita simpan dalam KeePassX. Caranya tinggal klik kanan di area yang kosong atau klik ikon “Add New Entry” seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah berikut ini :
  4. Akan muncul jendela baru seperti tampilan berikut ini :Di sini kita akan menyimpan data-data seperti misalnya username, password, URL website, keterangan, dsb.
  5. Di sebelah kanan kolom password ada ikon bergambar mata. Ikon ini dipakai untuk menampilkan/menyembunyikan password yang kita masukkan.
  6. Di sebelah kanan kolom password, ada juga ikon bertulisan Gen. Ikon ini fungsinya untuk menampilkan menu password generator. KeePassX bisa membantu kita membuatkan password yang rumit.Kita bisa memilih berapa panjang password yang diinginkan, lalu kombinasi karakter apa saja yang ingin dipakai. Tinggal klik tombol Generate untuk mendapatkan password baru. Akhiri dengan mengklik tombol OK.
  7. Bila semua data yang ingin disimpan sudah dimasukkkan, akhiri dengan menekan tombol OK pada tampilan berikut ini :
  8. Kita bisa mengulang langkah-langkah tadi untuk menyimpan semua password yang ingin kita simpan. Bila sudah selesai kita perlu menyimpan database KeePassX ini. Klik tombol Save seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
  9. Kita tinggal mendefinisikan nama file database ini & mengakhiri dengan menekan tombol Save :
  10. Tadi saya memilih nama mypassword, KeePassX akan otomatis menambahkan ekstensi *kdb seperti terlihat di bawah ini :

Supaya bisa diakses dari komputer & handphone, saya menyimpan database file tadi ke dalam folder-nya Dropbox. Ini contoh di Mac OSX, saya bisa akses database file tadi dari Dropbox.Saya bisa langsung membukanya dengan aplikasi KeePassX :Tentu saya perlu memasukkan master password yang tadi saya set saat membuat database-nya. Bila saya memasukkan master password yang tepat maka saya bisa mengakses isi database tadi :File database KeePass tersebut bisa dibuka juga di Android dan di IOS. Saya pakai aplikasi KeePassDroid, sementara di IOS ada aplikasi iKeepPass yang bisa membuka file database yang sudah kita buat. iKeePass di IOS perlu dibayar dengan harga $0.99.

Ini contoh saat saya mencoba mengakses database password tadi dengan menggunakan iKeePass di iPhone.

  1. Saat pertama diinstal ada database bawaan yaitu “Test database”.
  2. Untuk menambah database yang tadi ada di Dropbox, tap pada menu Setting – Databases. Lalu tap menu Add yang ada di kanan atas :
  3. Lalu kita pilih Type-nya Dropbox & pilih file database tadi :
  4. Kita bisa memasukkan master password sekarang pada kolom Password & akhiri dengan tap menu Ok :
  5. KeePassX akan melakukan sinkronisasi file database tersebut dengan Dropbox :
  6. Tidak lama kemudian KeePassX akan menampilkan isi database password :

Mirip caranya di Android saat menggunakan KeePassDroid :
KeePassDroid juga bisa mengakses database file yang disimpan dalam Dropbox :
Dengan memasukkan master password yang tepat, kita bisa membaca semua isi password yang tersimpan dalam database tadi :

Kira-kira begitu alternatif menyimpan banyak password yang saya pakai sekarang.