Finder Batch Rename

Mac OSX menyediakan fasilitas ganti nama berkas secara massal (batch rename), fasilitas ini terintegasi pada aplikasi Finder. Finder sendiri adalah padanan dari Windows Explorernya Microsoft Windows. Misalnya saya punya beberapa berkas yang nama berkasnya tidak lengkap.

Pada contoh ini misalnya saya punya 13 berkas gambar PNG yang tidak memiliki extention name. Karena tidak dilengkapi dengan ekstensi, Finder menganggap semua berkas tersebut sebagai berkas teks biasa bukan gambar berjenis PNG.

Walaupun saya bisa menambahkan ekstensi *.png pada tiap berkas satu persatu, cara ini tidak praktis apalagi bila jumlah berkasnya cukup banyak. Untuk menggunakan batch rename tadi, saya tinggal memilih semua berkas yang ingin saya ganti namanya lalu klik kanan sampe muncul menu seperti gambar berikut ini :

Saya tinggal klik pilihan “Rename 13 items…”. Mac akan memunculkan jendela seperti contoh berikut ini :

Saya tinggal pilih opsi “Add text” lalu memasukkan teks “.png”. Karena saya ingin menambahkan ekstensi di belakang setiap nama berkas, saya harus memilih opsi “after name” juga. Saat saya mengklik tombol Rename, akan muncul jendela peringatan memastikan saya benar-benar ingin menambahkan teks baru ke dalam nama berkas. Saya tinggal klik tombol Add, tiap kali jendela yang sama muncul.

Sayangnya jendela peringatan seperti itu muncul 13 kali sebanyak jumlah berkas yang saya pilih. Setelah selesai semua berkas gambar saya sudah dilengkapi dengan ekstensi PNG seperti terlihat pada contoh berikut ini :

Tidak hanya menambah teks, fitur yang sama dapat juga digunakan untuk mencari dan mengganti pola teks tertentu. Oh ya saya lupa sebutkan kalau OSX yang saya pakai adalah versi Yosemite 10.10.4.

Vim : Folding

Setiap hari saya sering bekerja dengan menggunakan Vim, Vim adalah aplikasi editor teks berbasis CLI (command line interface). Beberapa waktu ini saya baru mempelajari satu lagi fiturnya Vim, fitur tersebut adalah folding. Folding di sini maksudnya menyembunyikan sementara bagian dokumen yang tidak ingin dibaca. Misalnya saya sedang menulis sebuah script PL/SQL, dan saya ingin menyembunyikan dulu bagian deklarasi variabel yang cukup panjang dan menyesaki layar. Pertama saya pindahkan kursor ke bagian awal dokumen yang ingin ditutup :

Lalu saya tekan kombinasi tombol Control & V untuk mengaktifkan mode visual :

Lalu saya gunakan tombol panah bawah untuk menandai semua bagian dokumen yang ingin saya sembunyikan :

Setelah menandai semua baris yang ingin disembunyikan, saya tekan tombol z dan f secara berurutan (zf). Secara otomatis Vim akan menyembunyikan semua baris tadi. Vim akan menampilkan indikator tanda +, diikuti dengan jumlah baris yang disembunyikan, serta tampilan baris awal yang disembunyikan seperti terlihat pada contoh di bawah ini :

Secara instan, 29 baris deklarasi variabel tersebut hilang tersembunyi dalam 1 baris saja. Dengan ukuran layar Terminal yang sama saya bisa melihat bagian script berikutnya.

Lalu bagaimana bila saya ingin memunculkan kembali semua baris tadi? Saya cukup mengarahkan kursor pada baris indikator tadi lalu menekan kombinasi tombol z dan o. Dan untuk menyembunyikan kembali baris-baris tersebut saya gunakan kombinasi tombol z dan c. Supaya mudah mengingat kombinasi tadi saya cukup hapalkan tombol pertamanya saja, cukup ingat tombol z untuk mulai menggunakan menu folding. Lalu ingat f untuk fold, o untuk open fold, dan c untuk close fold

Canggihnya lagi, semua pengaturan fold tadi bisa disimpan dengan menggunakan perintah mkview. Dengan menggunakan perintah mkview saya tidak perlu repot-repot menyembunyikan baris-baris tadi setiap saat membuat dokumen tersebut. Tanpa menggunakan mkview, setiap kali membuka dokumen yang sama saya perlu mengatur lagi bagian-bagian mana yang ingin saya sembunyikan.

Misalnya saya membuka lagi dokumen tersebut, saya cukup gunakan perintah loadview untuk mengaktifkan semua pengaturan yang sudah saya buat sebelumnya :

Tips ini saya temukan di website http://vim.wikia.com/wiki/Folding. Tips ini sangat berguna saat menggunakan Vim untuk mengolah dokumen (atau script) yang cukup panjang. Layar jadi tidak lagi disesaki dengan bagian yang sedang tidak kita perlukan. Menghemat waktu memindahkan kursor naik turun dokumen. Kita jadi bisa fokus pada salah satu bagian saja & menyembunyikan bagian lain untuk sementara waktu.

SQL*Plus Pada Mac OSX

SQLPlus adalah aplikasi yang berfungsi sebagai antar muka (interface) Oracle Database. Dengan menggunakan SQLPlus user bisa menjalankan perintah-perintah SQL, mengeksekusi PL/SQL procedure, atau melakukan administrasi databasenya (menyalakan/mematikan database, membuat tablespace, membuat schema, dsb). SQLPlus termasuk dalam paket instalasi Oracle Database. Biasanya saya menggunakan perntah sqlplus langsung dari server databasenya.

Beberapa waktu lalu saya iseng mencari apakah ada caranya memasang SQLPlus pada Mac OSX. Ternyata saya bisa memasang paket SQLPlus-nya saja tanpa harus memasang Oracle Database. Aplikasi SQL*Plus tersedia di website Oracle ini : http://www.oracle.com/technetwork/topics/intel-macsoft–096467.html

Ada 2 berkas instalasi SQL*Plus yang perlu saya unduh dari web Oracle tadi :

ttirtawi@macbookpro:Downloads$ ll instantclient-*
-rw-r--r--@ 1 ttirtawi  staff    25M Apr 14 22:06 instantclient-basiclite-macos.x64-11.2.0.4.0.zip
-rw-r--r--@ 1 ttirtawi  staff   864K Apr 14 22:06 instantclient-sqlplus-macos.x64-11.2.0.4.0.zip
ttirtawi@macbookpro:Downloads$

Ini catatan saya untuk memasang SQL*Plus pada Mac OSX :

  1. Saya siapkan direktori baru untuk tempat instalasi SQL*Plus
    ttirtawi@macbookpro:Downloads$ cd /usr/local/
    ttirtawi@macbookpro:local$ mkdir instantclient_11_2
    ttirtawi@macbookpro:local$ cd instantclient_11_2/
    
  2. Berikutnya saya ekstrak kedua berkas instalasi yang sudah diunduh tadi :
    ttirtawi@macbookpro:~$ cd /usr/local/instantclient_11_2/
    ttirtawi@macbookpro:instantclient_11_2$ sudo unzip /Users/ttirtawi/Downloads/instantclient-basiclite-macos.x64-11.2.0.4.0.zip
    Archive:  /Users/ttirtawi/Downloads/instantclient-basiclite-macos.x64-11.2.0.4.0.zip
      inflating: instantclient_11_2/BASIC_LITE_README 
      inflating: instantclient_11_2/adrci 
      inflating: instantclient_11_2/genezi 
      inflating: instantclient_11_2/libclntsh.dylib.11.1 
      inflating: instantclient_11_2/libnnz11.dylib 
      inflating: instantclient_11_2/libocci.dylib.11.1 
      inflating: instantclient_11_2/libociicus.dylib 
      inflating: instantclient_11_2/libocijdbc11.dylib 
      inflating: instantclient_11_2/ojdbc5.jar 
      inflating: instantclient_11_2/ojdbc6.jar 
      inflating: instantclient_11_2/uidrvci 
      inflating: instantclient_11_2/xstreams.jar 
    ttirtawi@macbookpro:instantclient_11_2$ sudo unzip /Users/ttirtawi/Downloads/instantclient-sqlplus-macos.x64-11.2.0.4.0.zip
    Archive:  /Users/ttirtawi/Downloads/instantclient-sqlplus-macos.x64-11.2.0.4.0.zip
      inflating: instantclient_11_2/SQLPLUS_README 
      inflating: instantclient_11_2/glogin.sql 
      inflating: instantclient_11_2/libsqlplus.dylib 
      inflating: instantclient_11_2/libsqlplusic.dylib 
      inflating: instantclient_11_2/sqlplus 
    ttirtawi@macbookpro:instantclient_11_2$
    
  3. Lalu saya perlu mengatur ulang berkas tnsnames.ora. Berkas tnsnames.ora berisi detail koneksi ke setiap remote database.
    ttirtawi@macbookpro:instantclient_11_2$ vi tnsnames.ora
    RSDOD =
      (DESCRIPTION =
        (ADDRESS = (PROTOCOL = TCP)(HOST = 192.168.57.100)(PORT = 1521))
        (CONNECT_DATA =
          (SERVER = DEDICATED)
          (SERVICE_NAME = ORCL)
        )
      )
    ttirtawi@macbookpro:~$ 
    

    Pada contoh di atas saya tambahkan 1 koneksi ke database ORCL yang berada pada server dengan IP 192.168.57.100.

  4. Berikutnya saya perlu menambahkan direktori tempat instalasi SQL*Plus tadi ke dalam berkas .bash_profile.
    ttirtawi@macbookpro:~$ cat .bash_profile
    export LC_ALL=en_US.UTF-8 
    export LANG=en_US.UTF-8
    export DYLD_LIBRARY_PATH=/usr/local/instantclient_11_2
    export TNS_ADMIN=/usr/local/instantclient_11_2
    export PATH="${PATH}:/Users/ttirtawi/MacPorts/bin:/Users/ttirtawi/bin:$PATH:/usr/local/instantclient_11_2"
    [[ -s ~/.bashrc ]] && source ~/.bashrc
    ttirtawi@macbookpro:~$ 
    ttirtawi@macbookpro:~$ 
    
  5. Sekarang saya bisa tes koneksi ke database tadi :
    ttirtawi@macbookpro:~$ sqlplus orauser/orauser@RSDOD
    
    SQL*Plus: Release 11.2.0.4.0 Production on Tue Dec 9 22:14:12 2014
    
    Copyright (c) 1982, 2013, Oracle.  All rights reserved.
    
    
    Connected to:
    Oracle Database 11g Enterprise Edition Release 11.2.0.1.0 - 64bit Production
    With the Partitioning, OLAP, Data Mining and Real Application Testing options
    
    SQL> show parameter db_name;
    
    NAME                         TYPE      VALUE
    ------------------------------------ ----------- ------------------------------
    db_name                     string      orcl
    SQL>
    

Kira-kira begitu langkah-langkah instalasi SQL*Plus pada MacOSX. Dengan begitu sekarang saya bisa langsung mengakses database tanpa perlu login dulu ke server databasenya.

Upgrade SSD Macbook Air

Macbook Air saya cuma punya SSD berukuran 128GB. Ruang sebesar 128GB ini hampir seluruhnya terisi dengan data-data pekerjaan saya. Praktis tidak ada berkas musik, foto, atau film yang bisa saya simpan di dalam Macbook Air. Bahkan untuk menyimpan berkas virtual harddisk-nya VirtualBox, saya cuma bisa menyimpan 1 berkas VDI saja. Akibatnya, saya jadi kurang leluasa bekerja dengan beberapa virtual machine. Saya memutuskan untuk melakukan upgrade media penyimpanan SSD ini. Setahu saya agak sulit menemukan SSD untuk Macbook Air di Jakarta.

Dari pengalaman upgrade SSD Mac Mini, saya tahu kalau web Other World Computing menjual SSD untuk Macbook Air. Dulu saya membeli OWC Data Doubler untuk tambahan harddisk Mac Mini. OWC menjual berbagai macam komponen Mac termasuk SSD untuk Macbook Air. Setelah browsing-browsing sebentar, saya pilih SSD OWC 480GB Aura. SSD berukuran 480GB ini dibanderol dengan harga USD$409 . Harga ini sudah termasuk sebuah casing untuk SSD asli Macbook Air (Envoy USB 2.0/3.0 Enclosure).

Dulu waktu membeli OWC Data Doubler, saya menggunakan jasa pengiriman US Postal Service. Kali ini saya agak ragu untuk menggunakan jasa pengiriman yang sama mengingat harga SSD tadi cukup mahal. Karena khawatir SSD pesanan saya akan hilang saat proses pengiriman, saya memilih jasa pengiriman DHL. Ongkos pengiriman dengan DHL sebesar $24.11 (sekitar Rp270.000,- dengan kurs Rp11500,-). Jadi total biaya yang harus saya bayar ke OWC adalah USD$433.11.

Sebenarnya saya agak ragu menggunakan jasa DHL karena beberapa cerita di Internet tentang aneka pungutan yang dibebankan pada penerima paket. Beberapa cerita tentang bagaimana paket ditahan oleh pihak jasa pengiriman sebelum penerima membayar sejumlah tagihan. Tapi saya nekat saja memilih DHL. Saya siap dengan resiko membayar pajak atau pungutan lain-lainnya. DHL menyediakan sistem tracking online, fasilitas ini memudahkan saya mengetahui sudah sampai mana pengiriman paket saya dari Amerika. Ternyata paket ini sempat singgah ke Hongkong dan Taiwan terlebih dulu sebelum akhirnya sampai di Indonesia. Paket saya diperkirakan sampai pada tanggal 4 Agustus. Ternyata meleset 1 hari, saya baru menerima paketnya hari Selasa 5 Agustus 2014.

Saya sempat heran juga saat menerima paket, DHL tidak memberikan tagihan apa-apa. Ternyata keesokan harinya petugas DHL yang sama datang lagi membawa lembar invoice bernilai total Rp1.460.000,-. Saya sedikit curiga mengapa tagihan pajak ini datang terlambat, dalam hati saya mempertanyakan keaslian tagihan itu. Petugas DHL tersebut beralasan tagihan telat karena kemarin printer di kantor bermasalah. Alasan macam ini makin membuat saya curiga. Saya minta si bapak kembali lagi esok harinya. Saya ingin crosscheck dulu keaslian tagihan pajak DHL tersebut. Seorang teman yang pernah punya pengalaman buruk dengan DHL menyarankan saya untuk tidak membayar tagihan tersebut. Tapi karena komitmen awal untuk siap dengan aneka tagihan DHL, singkat cerita akhirnya saya bayar lunas tagihan tersebut. Saya sempat telepon kantor DHL Jakarta untuk meminta perincian pajak. Tapi sampai tulisan ini dibuat DHL belum mengirimkan email perincian pajak yang saya minta.

Proses Pasang SSD

Kemasan paket SSD OWC 480GB Aura terlihat seperti berikut ini :

Dalam paket ini disertakan juga 2 buah obeng Torx.

SSDnya sendiri dibungkus lagi dalam kemasan plastik kaku seperti ini :

Bentuk SSD untuk Macbook sekilas mirip seperti memori komputer desktop.

OWC menyediakan petunjuk lengkap cara memasang SSD Macbook Air. Saya tonton dulu video instruksinya dari URL ini. Pertama yang harus dilakukan adalah melepas tutup belakang Macbook Air. Ada 10 sekrup yang memegang tutup belakang ini ke body Macbook Air. Ini tampilan belakang Macbook Air setelah saya melepas tutupnya.

Mengikuti instruksi yang diberikan, selanjutnya saya melepas konektor batere. Konektor ini bentuknya seperti IC dan ukurannya cukup kecil. Untung saya masih menyimpan plastik pencongkel yang dulu saya dapat saat membeli OWC Data Doubler.

SSD bawaan Macbook Air hanya dikencangkan dengan 1 sekrup saja. Setelah sekrup dilepas, SSD sangat mudah dilepaskan. Cukup angkat ujung kanannya sedikit lalu menariknya keluar (pada foto terlihat ke arah kanan)

Lalu saya segera pasang OWC Aura 480GB ke posisi yang sama.

Ternyata SSD ini ukurannya lebih panjang, bagian ujung SSD tidak bisa masuk ke ceruk tempat SSD. Ada sedikit kelebihan plastik PCBnya (bagian yang berwarna kekuningan). Saya sempat kuatir karena bukan hal yang mudah menukar SSD ini ke penjualnya.

Ini tampilan lebih dekat hasil cropping foto :

Saya putuskan untuk mengamplas saja bagian ujung plastik SSD tersebut. Sayangnya saya tidak menemukan kertas amplas. Nekat saja saya ambil pisau cutter untuk mengikis sedikit-sedikit bagian plastik PCB tersebut. Perlu beberapa kali percobaan sampai akhirnya SSD tadi bisa ditempatkan dengan sempurna.

Proses Restore Data

Setelah SSD terpasang, saya segera boot Macbook Air ini dengan USB berisi OSX Maverick. Saya bukan ingin melakukan fresh install tapi ingin melakukan restore dari Time Machine. Setelah sukses boot dari USB, saya buka aplikasi Disk Utility. SSD OWC tadi terdeteksi dengan baik.

Segera saya buat 1 partisi baru dengan filesystem jenis Mac OS Extended (journaled). Saya beri nama volume ini “MacOSX”.

Setelah menutup aplikasi Disk Utility saya kembali ke menu utama, saya pilih menu Restore :

Sebelumnya saya sudah memasangkan USB External Disk tempat saya menaruh backup Time Machine. Harddisk eksternal tersebut saya namai TIMEMACHINE_MBA.

Saya tinggal pilih backup file terakhir yang ada dalam harddisk eksternal tadi.

Lalu saya diminta untuk menentukan tujuan restore. Saya pilih harddisk dengan nama MacOSX.

Berikutnya muncul peringatan bahwa proses restore akan menghapus semua data yang ada dalam target harddisk.

Saya hitung proses restore ini berlangsung kurang lebih 1 jam.

Setelah proses restore selesai saya bisa langsung boot Macbook Air ini seperti biasanya dari SSD. Saat saya ukur kecepatan baca tulis SSD baru ini dengan aplikasi BlackMagic, saya mendapati hasil seperti ini :

Hasilnya masih kalah dengan kecepatan baca tulis SSD asli bawaan Macbook Air :

Tapi saat dipakai sehari-hari saya belum menemukan perbedaan & penurunan performa SSD baru ini. Yang jelas saya sekarang bisa leluasa menyimpan banyak file dengan SSD besar ini.

Enclosure

SSD lama bawaan Macbook Air saya pasangkan pada enclosure Envoy. Enclosure ini menyulap SSD 128GB tadi menjadi harddisk eksternal dengan tampilan yang keren. Enclosure-nya terbuat dari bahan alumunium, bahan & bentuknya pun senada dengan body Macbook Air.

Di dalamnya ada konektor SSD tempat saya meletakkan SSD bawaan tadi.

Enclosure ini dilengkapi dengan port USB 3, jadi sudah cukup kencang untuk dipakai mentransfer data ke Mac.

Saat dihubungkan dengan Mac, ada lampu indikator berwarna biru yang menyala. Bila sedang terjadi proses transfer data, lampu indikator tersebut akan terus berkedip.

Saya beberapa kali mengalami SSD eksternal ini tidak dikenali oleh komputer (baik itu Mac maupun PC). Sepertinya konektor bagian dalam enclosure ini mudah tergoyang. Biasanya saya coba ketuk-ketukan enclosure ini di bagian tempat konektor SSD berada (dengan harapan SSD & konektornya kembali ke posisi yang benar). Dan cara bodoh-bodohan tadi biasanya berhasil, setelah diketuk-ketuk SSD bisa dibaca lagi oleh komputer.

Stabilo Teks Email

Sehari-hari saya menggunakan aplikasi Mail di Mac OSX untuk bekerja. Salah satu kelemahan dari Mail adalah tidak ada fitur untuk memberi warna latar (highlight) pada bagian-bagian yang saya ingin tonjolkan. Ini maksudnya seperti kita mewarnai halaman buku dengan menggunakan stabilo. Dari Google saya dapatkan tips untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Caranya adalah dengan menggunakan Style. Untuk membuat Style khusus untuk memberi warna, kita perlu “meminjam” aplikasi TextEdit. TextEdit adalah aplikasi editor teks bawaan Mac OSX.

Untuk mengatur Style pada TextEdit, kita perlu mengaktifkan mode “Rich Text” seperti pada tampilan di bawah ini :

Saat mode “Rich Text” ini diaktifkan, akan muncul barisan menu seperti pengaturan jenis/ukuran font, warna latar, dsb.

Untuk memulai membuat Style baru saya cukup mengetikkan satu kata saja. Saya blok teksnya, lalu saya pilih menu untuk memberi warna latar.


Tampilan teks setelah diberi highlight warna kuning :

Selanjutnya saya perlu menyimpan setting tersebut ke dalam “Favorite Styles”. Caranya dengan klik kanan pada kata yang sudah diberi stabilo kuning tadi, lalu pilih Font – Styles.

Akan muncul jendela baru tepat di tengah TextEdit seperti berikut ini :

Saya tinggal klik tombol “Add To Favorites”. Selanjutnya saya tinggal memberi nama pada Style baru tersebut. Pada contoh ini saya beri nama “StabiloKuning”.

Sekarang saya bisa menggunakan Style yang sama pada aplikasi Mail. Berikut ini adalah contoh pemakaiannya pada aplikasi Mail. Misalnya saya perlu mewarnai baris berisi alamat IP pada sebuah email. Saya tinggal blok teks yang ingin diwarnai lalu klik kanan untuk memilih menu Font – Styles.

Pada bagian Favorite Styles, pilihan “StabiloKuning” sudah tersedia.

Memang jadi repot tapi saya cukup puas dengan solusi ini :

Sayangnya saya masih belum menemukan bagaimana caranya untuk mengaktifkan menu Styles tadi dengan menggunakan kombinasi tombol (keyboard shortcut).