Proxy APT-GET

Untuk memasang aplikasi di Ubuntu saya biasanya menggunakan perintah apt-get install. Dengan perintah ini Ubuntu akan mengambil berkas sumber aplikasi dari repositori online. Sering kali saat berada di kantor saya tidak bisa menggunakan perintah tadi, misalnya seperti contoh tampilan di bawah ini :

ttirtawi@ubuntu1404:~$ sudo apt-get install meld
Reading package lists... Done
Building dependency tree      
Reading state information... Done
The following extra packages will be installed:
  libgtksourceview2.0-0 libgtksourceview2.0-common python-glade2 python-gtksourceview2
Suggested packages:
  python-gtk2-doc libgtksourceview2.0-dev
The following NEW packages will be installed:
  libgtksourceview2.0-0 libgtksourceview2.0-common meld python-glade2 python-gtksourceview2
0 upgraded, 5 newly installed, 0 to remove and 320 not upgraded.
Need to get 1.017 kB of archives.
After this operation, 7.572 kB of additional disk space will be used.
Do you want to continue? [Y/n] y
0% [Connecting to id.archive.ubuntu.com (2001:67c:1360:8c01::18)]
^C
ttirtawi@ubuntu1404:~$

Perintah apt-get install tadi berhenti begitu saja karena apt-get tidak bisa mengakses repositori id.archive.ubuntu.com. Hal tersebut terjadi karena di kantor tempat saya bekerja, akses Internet harus melalui proxy server. Solusi yang saya temukan dari Google adalah dengan mengatur apt-get supaya menggunakan proxy juga. Pengaturan proxy untuk apt-get dilakukan dengan membuat berkas konfigurasi seperti berikut ini :

ttirtawi@ubuntu1404:~$ sudo vi /etc/apt/apt.conf.d/10proxy
Acquire::http::Proxy "http://proxy.contoh.com";

ttirtawi@ubuntu1404:~$

Nama proxy server pada contoh di atas hanya sekadar contoh, aslinya saya menggunakan alamat proxy server kantor saya. Setelah menambahkan berkas tadi saya langsung bisa menjalankan perintah apt-get untuk menginstal paket dari repositori online.

ttirtawi@ubuntu1404:~$ sudo apt-get install meld
Reading package lists... Done
Building dependency tree      
Reading state information... Done
The following extra packages will be installed:
  libgtksourceview2.0-0 libgtksourceview2.0-common python-glade2 python-gtksourceview2
Suggested packages:
  python-gtk2-doc libgtksourceview2.0-dev
The following NEW packages will be installed:
  libgtksourceview2.0-0 libgtksourceview2.0-common meld python-glade2 python-gtksourceview2
0 upgraded, 5 newly installed, 0 to remove and 320 not upgraded.
Need to get 1.017 kB of archives.
After this operation, 7.572 kB of additional disk space will be used.
Do you want to continue? [Y/n] Y
Get:1 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ trusty/universe libgtksourceview2.0-common all 2.10.5-1ubuntu2 [434 kB]
Get:2 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ trusty/universe libgtksourceview2.0-0 i386 2.10.5-1ubuntu2 [142 kB]                                                                                                                               
Get:3 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ trusty/main python-glade2 i386 2.24.0-3ubuntu3 [8.328 B]                                                                                                                                          
Get:4 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ trusty/universe meld all 1.8.4-1 [342 kB]                                                                                                                                                         
Get:5 http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ trusty/universe python-gtksourceview2 i386 2.10.1-2build1 [90,2 kB]                                                                                                                               
Fetched 1.017 kB in 18s (55,7 kB/s)                                                                                                                                                                                                          
Selecting previously unselected package libgtksourceview2.0-common.
(Reading database ... 174967 files and directories currently installed.)
Preparing to unpack .../libgtksourceview2.0-common_2.10.5-1ubuntu2_all.deb ...
Unpacking libgtksourceview2.0-common (2.10.5-1ubuntu2) ...
Selecting previously unselected package libgtksourceview2.0-0.
Preparing to unpack .../libgtksourceview2.0-0_2.10.5-1ubuntu2_i386.deb ...
Unpacking libgtksourceview2.0-0 (2.10.5-1ubuntu2) ...
Selecting previously unselected package python-glade2.
Preparing to unpack .../python-glade2_2.24.0-3ubuntu3_i386.deb ...
Unpacking python-glade2 (2.24.0-3ubuntu3) ...
Selecting previously unselected package meld.
Preparing to unpack .../archives/meld_1.8.4-1_all.deb ...
Unpacking meld (1.8.4-1) ...
Selecting previously unselected package python-gtksourceview2.
Preparing to unpack .../python-gtksourceview2_2.10.1-2build1_i386.deb ...
Unpacking python-gtksourceview2 (2.10.1-2build1) ...
Processing triggers for man-db (2.6.7.1-1) ...
Processing triggers for hicolor-icon-theme (0.13-1) ...
Processing triggers for shared-mime-info (1.2-0ubuntu3) ...
Processing triggers for gnome-menus (3.10.1-0ubuntu2) ...
Processing triggers for desktop-file-utils (0.22-1ubuntu1) ...
Processing triggers for bamfdaemon (0.5.1+14.04.20140409-0ubuntu1) ...
Rebuilding /usr/share/applications/bamf-2.index...
Processing triggers for mime-support (3.54ubuntu1) ...
Setting up libgtksourceview2.0-common (2.10.5-1ubuntu2) ...
Setting up libgtksourceview2.0-0 (2.10.5-1ubuntu2) ...
Setting up python-glade2 (2.24.0-3ubuntu3) ...
Setting up meld (1.8.4-1) ...
Setting up python-gtksourceview2 (2.10.1-2build1) ...
Processing triggers for libc-bin (2.19-0ubuntu6) ...
ttirtawi@ubuntu1404:~$ 

Contoh di atas saya sedang perlu memasang aplikasi “Meld”, aplikasi ini berguna untuk membandingkan 2 buah teks dalam format berdampingan. Ini tampilan Meld saat sedang digunakan :

meld-diff-viewer

Sekilas Tentang VirtualBox Shared Folder

VirtualBox Shared Folder adalah salah satu fitur VirtualBox yang memungkinkan kita berbagi data antara komputer host dengan setiap VirtualBox guest (virtual machine). Istilah komputer host & guest pernah saya tulis di tulisan sebelumya tentang virtualisasi. Syarat untuk bisa menggunakan VirtualBox Shared Folder ini adalah guest OS harus sudah dilengkapi dengan VirtualBox Guest Addition driver.

Tulisan ini adalah dokumentasi pribadi saya tentang langkah menggunakan VirtualBox Shared Folder (VBox SF) di Mac OSX 10.9. MacMini menjadi komputer sehari-hari saya untuk urusan pekerjaan & pribadi. Semua data saya ada di home directory-nya MacMini. Ada kalanya saya perlu menggunakan VirtualBox untuk menjalankan Linux (Ubuntu). Misalnya saat saya ingin terhubung dengan jaringan VPN kantor tanpa perlu menggangu koneksi LAN & aktivitas internet saya lainnya. Saat menggunakan virtual machine seperti ini, saya perlu juga mengakses data-data saya yang ada di Mac. Di sinilah saya perlu menggunakan VBox SF supaya Ubuntu saya bisa mengakses semua data yang ada di Mac. Ini langkah-langkah yang saya lakukan untuk mengijinkan Ubuntu mengakses folder Mac saya : Continue reading

Ubuntu Untuk Akses Windows Yang Bermasalah

Salah seorang rekan saya bekerja sebagai freelancer IT Support. Meskipun memiliki toko komputer sendiri di Mangga Dua, tapi dia menikmati aktivitasnya sebagai IT Support “door to door”. Mengunjungi satu kantor ke kantor lainnya, dari satu client ke client lainnya memberikan layanan perbaikan PC. Salah satu pekerjaan yang dia lakukan berulang kali adalah instal ulang Windows di komputer kliennya yang bermasalah. Entah masalah terkena virus, sampai Windows yang corrupt dan tidak bisa boot lagi.

Saya lupa tepatnya (tapi rasanya sudah lebih dari 1 tahun yang lalu), saya mengenalkan rekan saya pada Ubuntu Linux. Waktu itu saya sekadar cerita pada dia bahwa Ubuntu Linux bisa dipakai langsung dari CD (atau dari USB) tanpa perlu menginstalnya permanen ke dalam harddisk. Saya ceritakan juga bahwa live OS seperti itu bisa dimanfaatkan untuk mengakses data-data dalam harddisk yang sistem operasinya bermasalah.

 photo ubuntu-live-os_zpsbca5b39b.png

Rupanya dia cukup tertarik, jadi waktu itu saya pasangkan Ubuntu ke dalam USB flash disk-nya. Saya ajarkan caranya untuk booting dari USB dan mencoba live OS. Sempat saya demokan juga waktu itu apa dan bagaimana Ubuntu saat dijalankan sebagai live OS. Simpel, praktis, tanpa perlu repot menginstal ke dalam harddisk. Repot & membuang banyak waktu.

Beberapa minggu kemarin saat rekan saya itu datang berkunjung, dia bercerita bahwa Ubuntu dalam USBnya benar-benar membantu rutinitas kerjanya sehari-hari. Tiap kali ada PC milik kliennya yang bermasalah & perlu diinstal ulang Windowsnya, rekan saya akan menggunakan Ubuntu OS untuk melakukan backup data. Jadi dia akan boot komputer kliennya dari USB Ubuntu tadi. Lalu setelah masuk dalam Ubuntu, Ubuntu akan langsung mengenali harddisk yang terpasang dalam PC. Tidak hanya itu, dengan beberapa klik saja Ubuntu otomatis menyiapkan partisi Windows untuk bisa dilihat & diakses data-datanya. Baru kemudian rekan saya akan meng-copy semua data dari partisi data Windowsnya ke dalam external harddisk. Baru kemudian dia bisa menghapus semua partisi yang ada & menginstal bersih Windows ke dalam PC tersebut. Setelah Windows selesai terinstal dia baru kembalikan lagi data yang sudah diamankan sebelumnya ke external harddisk.

Dulu katanya sebelum kenal dengan Ubuntu OS, tiap kali menjumpai kasus serupa dia “terpaksa” membawa pulang harddisk milik kliennya. Di rumah dia pasang harddisk tersebut ke dalam PC Windowsnya sendiri. Hal itu dilakukan sekadar untuk bisa mengakses data yang masih tersimpan dalam harddisk milik clientnya itu.

Saya cukup surprise mendengar cerita bahwa cara booting dari Ubuntu USB tadi sudah dilakukannya puluhan kali. Yang membuat saya surprise adalah rekan saya tadi itu 100% buta Linux. Tapi faktanya dia bisa menggunakan Ubuntu Linux & malah aktif menggunakannya sehari-hari untuk mendukung pekerjaannya. Ada kepuasan tersendiri bagi saya berhasil mengenalkan Linux pada seseorang yang tidak pernah tahu apa itu Linux sebelumnya. Tentu rekan saya tidak berkutat pada perintah-perintah di terminal (CLI commands).

Ubuntu Live CD Mengakses Harddisk Windows photo ubuntu-live-os-2_zps2323dc40.png

Baginya menggunakan Nautilus Ubuntu sudah sangat cukup. Bagi yang belum tahu, Nautilus itu adalah semacam Windows Explorer tempat anda mengakses data pada partisi C:\ atau D:\, atau tempat Anda membuka My Documents.

Begitu kira-kira sharing pengalaman rekan saya yang sukses memanfaatkan Linux untuk menunjang pekerjannya sehari-hari. Apakah Anda sudah pernah berkenalan dengan Ubuntu Linux?

Format USB Flash Disk Dengan fdisk

DSCN7470-edit

Biasanya sebelum dapat menggunakan USB flash disk kita perlu melakukan format dulu. Memformat sebuah flash disk gunanya untuk membuat partisi & file system. Di Windows kita bisa klik kanan pada drive yang bersangkutan lalu pilih menu format. Di Mac ada Disk Utility yang bisa membantu kita memformat USB flash disk. Di Linux ada gparted, dengan tampilan GUI yang mudah digunakan. Sayangnya gparted memerlukan tampilan GUI & tidak semua distro Linux menyertakan gparted pada paket instalasi standarnya. Yang umumnya pasti ada di Linux adalah command line tools fdisk. Tulisn ini adalah contoh singkat cara menggunakan fdisk untuk memformat sebuah USB flash disk.

Misalnya saya baru menancapkan flash disk pada sebuah port USB. Di Ubuntu saya bisa cek di syslog bahwa Ubuntu mendeteksi USB tersebut sebagai /dev/sdb1. Pada contoh ini USB saya sudah memiliki partisi FAT32. Baik syslog maupun dmesg menginformasikan hal yang sama seperti di bawah ini :

ttirtawi@x220:~$ dmesg
[384141.590009] usb 2-1.2: >new high-speed USB device number 5 using ehci_hcd
[384141.682602] usb 2-1.2: >New USB device found, idVendor=0781, idProduct=5571
[384141.682612] usb 2-1.2: >New USB device strings: Mfr=1, Product=2, SerialNumber=3
[384141.682618] usb 2-1.2: >Product: Firebird USB Flash Drive
[384141.682623] usb 2-1.2: >Manufacturer: SanDisk
[384141.682628] usb 2-1.2: >SerialNumber: 4C532000051129104532
[384141.683662] scsi9 : usb-storage 2-1.2:1.0
[384142.681068] scsi 9:0:0:0: >Direct-Access     SanDisk  Cruzer Fit       1.26 PQ: 0 ANSI: 5
[384142.683601] sd 9:0:0:0: >Attached scsi generic sg1 type 0
[384142.685096] sd 9:0:0:0: >[sdb] 31266816 512-byte logical blocks: (16.0 GB/14.9 GiB)
[384142.686962] sd 9:0:0:0: >[sdb] Write Protect is off
[384142.686975] sd 9:0:0:0: >[sdb] Mode Sense: 43 00 00 00
[384142.687969] sd 9:0:0:0: >[sdb] Write cache: disabled, read cache: enabled, doesn't support DPO or FUA
[384142.716570]  sdb: sdb1
[384142.721248] sd 9:0:0:0: >[sdb] Attached SCSI removable disk
ttirtawi@x220:~$

Misalnya saya ingin menghapus partisi yang sudah ada & melakukan format lagi pada USB flash disk ini. Ini contoh cara menggunakan fdisk & keterangannya :

ttirtawi@x220:~$ sudo fdisk /dev/sdb

Command (m for help): p    ##### p = menampilkan partisi yang sudah ada (terlihat 1 partisi, sdb1)

Disk /dev/sdb: 16.0 GB, 16008609792 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 1946 cylinders, total 31266816 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x00000000

   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sdb1               2    31266815    15633407    b  W95 FAT32

Command (m for help): d     ##### d = delete partisi yang ada  
Selected partition 1        ##### karena cuma ada 1 partisi maka fdisk otomatis menghapus partisi itu

Command (m for help): p     ##### p = menampilkan partisi lagi (kali ini kosong tidak terlihat ada partisi)

Disk /dev/sdb: 16.0 GB, 16008609792 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 1946 cylinders, total 31266816 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x00000000

   Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System

Command (m for help): n     ##### n = membuat partisi baru    
Partition type:
   p   primary (0 primary, 0 extended, 4 free)
   e   extended
Select (default p): p       ##### p di sini maksudnya primary partition.
Partition number (1-4, default 1): 1     #####  angka 1 maksudnya nomor partisi
First sector (2048-31266815, default 2048):  
Using default value 2048
Last sector, +sectors or +size{K,M,G} (2048-31266815, default 31266815): 
Using default value 31266815

Command (m for help): w     ##### w = write / tulis partisi tersebut ke dalam flash disk
The partition table has been altered!

Calling ioctl() to re-read partition table.
Syncing disks.
ttirtawi@x220:~$

Untuk dapat menggunakan flash disk tadi untuk menyimpan data, saya harus membuat file system pada partisi baru yang sudah saya buat. Perintahnya bisa dengan menggunakan mkfs. Karena saya ingin membuat file system FAT42 maka saya gunakan perintah mkfs.vfat seperti berikut ini :

ttirtawi@x220:~$ sudo mkfs.vfat /dev/sdb1
mkfs.vfat 3.0.13 (30 Jun 2012)
ttirtawi@x220:~$

Karena saya tidak memberi opsi apa-apa pada perintah mkfs.vfat, maka partisi tersebut akan menggunakan nama volume yang acak. Ini terlihat pada saat Ubuntu secara otomatis melakukan mounting pada partisi tersebut. Ini contoh tampilan USB (partisi sdb1) yang sudah ter-mount :

ttirtawi@x220:~$ df -h | grep sdb1
/dev/sdb1        15G  541M   15G   4% /media/E827-5B17
ttirtawi@x220:~$

Untuk bisa menamai volume tadi bisa ditambahkan opsi -n seperti ini :

ttirtawi@x220:~$ sudo mkfs.vfat -n "USB-TEDY" /dev/sdb1
mkfs.vfat 3.0.13 (30 Jun 2012)
ttirtawi@x220:~$

Maka saat sudah di-mount tampilannya menjadi seperti ini :

ttirtawi@x220:~$ df -h | grep sdb1
/dev/sdb1        15G  8.0K   15G   1% /media/ttirtawi/USB-TEDY
ttirtawi@x220:~$

Menginstal WordPress Pada Ubuntu Server 12.04

Membuat blog dengan WordPress di sebuah hosting server cukup mudah, pernah saya tuliskan di tulisan sebelumnya. Kemarin saya ingin mencoba memiliki WordPress server sendiri. Bukan seperti blog ini yang dipasang pada hosting server. Saya pilih untuk menginstal WordPress pada Ubuntu Server 12.04.

Untuk menginstal WordPress pada Ubuntu, saya perlu menginstal beberapa paket terlebih dahulu. Yang pertama saya perlukan adalah Apache web server & PHP5. Berikut perintah yang saya pakai untuk menginstal Apache & PHP5 :

ttirtawi@wp01:~$ sudo apt-get install apache2 php5 libapache2-mod-php5
ttirtawi@wp01:~$

Setelah Apache web server, saya perlu juga menginstal mysql-server sebagai database blognya nanti. Ini perintah yang saya pakai untuk menginstal MySQL Server :

ttirtawi@wp01:~$ sudo apt-get install mysql-server
ttirtawi@wp01:~$

Saat proses instalasi mysql-server, di bagian akhir akan muncul pertanyaan tentang siapa user yang akan menggunakan MySQL Server & apa passwordnya. Saya gunakan default-nya saja, root sebagai user-nya MySQL. Bila proses ini terlewati, Anda bisa melakukannya belakangan dengan menggunakan perintah berikut ini :

ttirtawi@wp01:~$ sudo dpkg-reconfigure mysql-server
ttirtawi@wp01:~$

Beberapa paket tambahan yang perlu diinstal juga adalah :

ttirtawi@wp01:~$ sudo apt-get install libapache2-mod-auth-mysql php5-mysql phpmyadmin
ttirtawi@wp01:~$

phpmyadmin adalah web interface untuk mengatur MySQL server.

Setelah semua paket terinstal, langkah berikutnya adalah membuat database yang akan digunakan oleh WordPress. Perintahnya seperti berikut ini :

ttirtawi@wp01:~$ mysql -u root -p
Enter password: 
Welcome to the MySQL monitor.  Commands end with ; or \g.
Your MySQL connection id is 41
Server version: 5.5.29-0ubuntu0.12.04.2 (Ubuntu)

Copyright (c) 2000, 2012, Oracle and/or its affiliates. All rights reserved.

Oracle is a registered trademark of Oracle Corporation and/or its
affiliates. Other names may be trademarks of their respective
owners.

Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the current input statement.

mysql> create database WORDPRESS
    -> ;
Query OK, 1 row affected (0.00 sec)

mysql> GRANT ALL PRIVILEGES ON WORDPRESS.* TO 
    -> 'wordpress'@'localhost' IDENTIFIED BY 'password';
Query OK, 0 rows affected (0.00 sec)

mysql> quit
Bye
ttirtawi@wp01:~$

Beberapa hal lain yang perlu diset adalah parameter ServerName pada file httpd.conf :

root@wp01:/etc/apache2/sites-available# cd /etc/apache2/
root@wp01:/etc/apache2# cat httpd.conf 
ServerName tedytirta.info
root@wp01:/etc/apache2# 
root@wp01:/etc/apache2# grep tedytirta /etc/hosts
192.168.10.15   wp01 tedytirta.info
root@wp01:/etc/apache2#

Setelah semua persiapan tadi saya perlu mengambil source WordPress dari http://wordpress.org/download/. Di dalam file wordpress-3.5.1.tar.gz ada direktori wordpress. Direktori inilah yang akan saya salin ke dalam direktory /var/www/

root@wp01:/var/www# wget http://wordpress.org/latest.tar.gz
--2013-03-18 18:06:32--  http://wordpress.org/latest.tar.gz
Resolving wordpress.org (wordpress.org)... 72.233.56.139, 72.233.56.138
Connecting to wordpress.org (wordpress.org)|72.233.56.139|:80... connected.
HTTP request sent, awaiting response... 200 OK
Length: unspecified [application/x-gzip]
Saving to: `latest.tar.gz'

    [                                                       <=>      ] 5,012,722    444K/s   in 13s     

2013-03-18 18:06:46 (383 KB/s) - `latest.tar.gz' saved [5012722]

root@wp01:/var/www#
root@wp01:/var/www# ls
latest.tar.gz
root@wp01:/var/www# tar zxf latest.tar.gz 
root@wp01:/var/www# ls
latest.tar.gz  wordpress
root@wp01:/var/www# mv wordpress/ blog
root@wp01:/var/www#

Berikutnya adalah masalah permission direktori blog tadi. Yang harus saya lakukan pertama kali adalah memastikan user saya sudah masuk dalam group www-data :

root@wp01:/var/www# cat /etc/group | grep www-data
www-data:x:33:ttirtawi
root@wp01:/var/www#

Lalu saya ganti permission direktori blog menjadi seperti ini :

root@wp01:/var/www# chown -R ttirtawi:www-data blog
root@wp01:/var/www# ls -tlr | grep blog
drwxr-xr-x 6 ttirtawi www-data    4096 Mar 18 04:26 blog
root@wp01:/var/www#

Setelah beres lalu saya bisa restart Apache web server-nya :

root@wp01:/etc/apache2# /etc/init.d/apache2 force-reload
 * Reloading web server config apache2                                                            [ OK ] 
root@wp01:/etc/apache2#

Langkah-langkah selanjutnya dilakukan di web browser. Saya akses http://192.168.10.15/blog seperti tampilan berikut ini :

create-wp01

Untuk memulai proses konfigurasi saya tinggal klik menu “Create a Configuration File”. Akan muncul tampilan berikut ini yang menjelaskan apa saja yang diperlukan untuk proses konfigurasi WordPress :

create-wp02

Klik menu “Let’s go!” untuk melanjutkan proses. Di halaman berikutnya ada form yang harus dilengkapi seperti berikut ini :

create-wp03

  • Database Name, saya pilih nama databasenya : wordpress.
  • User Name, saya isi root (sesuai dengan apa yang diset saat menginstal mysql-server.)
  • Password, isi password harus sama dengan apa yang diset ketika menginstal mysql-server.
  • Database Host, biarkan saja menggunakan default localhost
  • Table Prefix, biarkan saja menggunakan default wp_

Harusnya instaler ini akan menulis semua konfigurasi ke dalam file wp-config.php. Bila muncul peringatan seperti di bawah ini, berarti ada masalah permission pada direktorinya WordPress (pada contoh saya adalah /var/www/blog). Tidak menjadi masalah, saya bisa menyalin isi file-nya seperti yang ditampilkan di layar ke dalam file wp-config.php untuk kemudian memperbaiki permission-nya.

create-wp04

Untuk melanjutkan proses klik “Run the install”.

Langkah berikutnya adalah mengatur nama blog, username/password blog dan email seperti tampilan berikut ini :

create-wp06

Akhiri dengan mengklik “Install WordPress”. Bila proses instalasinya sukses akan muncul tampilan seperti ini :

create-wp07

Saya bisa akses Dashboard WordPress seperti ditunjukkan oleh 2 gambar berikut ini :

create-wp08

create-wp09

Masih banyak hal yang masih belum saya lakukan seperti bagaimana caranya mengatur supaya WordPress ini bisa diakses dari internet. Mungkin di tulisan-tulisan berikutnya.