Cerita Seputar Libur Imlek

Siang ini saya pulang ke Cirebon, hari ini kantor libur libur tahun baru Imlek. Jam 12 berangkat dari rumah menuju Gambir. Jalanan cukup lengang..hanya Tomang menuju Slipi yang sedikit padat, mungkin banyak juga yang menuju ke mal Taman Anggrek. Tadinya saya tidak ingin pulang ke Cirebon libur kali ini. Anda tahu kan besok tidak jadi hari kejepit nasional? Hal yang lucu pemerintah mengubah keputusan yang sudah dibuat setahun lalu tentang pengaturan hari libur nasional dan hari kejepit nasional. Dan yang lebih menyebalkan, pemerintah mengeluarkan keputusan tersebut baru hari Selasa kemarin.

Saya siang ini rencananya mau pulang Cirebon dengan kereta pukul 1 siang. Khawatir juga takut kehabisan tiket, saya pikir stasiun Gambir akan padat ternyata tidak. Setelah dapat tiket kereta Cirebon Express, saya naik ke atas mau makan dulu di Hoka Hoka Bento. Sudah lama saya tidak makan di Hoka Bento stasiun Gambir ini. Kereta api yang akan saya tumpangi datang jam 1 kurang 10 menit. Tumben juga siang ini kereta api berangkat tepat sesuai jadwal. Sepanjang jalan saya tidur saja. Bravo to PT KAI….sore ini kereta datang di stasiun Cirebon pukul 16.10. Tepat seperti apa yang ditulis di karcis. Rupanya Cirebon baru saja diguyur hujan seharian. Sampai di stasiun Cirebon saya segera menuju tempat ke tempat reservasi karcis. Saya beli karcis kereta Argo Jati untuk keberangkatan hari Senin pukul 14.00. Dari stasiun saya pulang ke rumah naik becak.

Tidak lama setelah sampai di rumah, saya berangkat main biliar dengan Fendi. Fendi mau balas dendam atas kekalahannya di Bandung hari Sabtu lalu :D. Benar saja, saya dikalahkan Fendi dengan skor 9-5. Untungnya saya bisa mengembalikan pola permainan saya yang sedikit ngaco. Gantian saya menang dengan skor 12-5. Setelah itu kami lanjutkan. Permainan terakhir kami sudah sama-sama kelelahan. Jadi saya pun terpaksa menang dengan skor tipis 12-11.

Total kami main biliar selama 5 jam lebih. Lelah…meninggalkan Spot Biliar gerimis rintik-rintik. Pulang, mandi, ngopi dulu lalu buka notebook ketik tulisan ini :). Oh ya saya lupa cerita, acara saya pulang Cirebon hari ini bukan untuk merayakan Imlek. Saya cuma mau mengurus paspor besok pagi. Mudah-mudah besok semua urusan pengurusan paspor berjalan dengan lancar. Oh ya bagi yang merayakan Imlek saya ucapkan :

“Gong Xi Fat Choi…”

9 thoughts on “Cerita Seputar Libur Imlek

  1. wah ampun deh pak…
    Permainan bilyard pak Tedy ini susah di taklukkan, dengan susah payah ingin mengalahkan pak Tedy, eh malah harus menyerah dengan skor tersebut diatas.
    memang kemajuan yang pesat. saya sudah menekuni olahraga ini sejak umur belasan tahun,sedangkan pak Tedy ini baru menekuninya sekitar 2tahun belakangan ini, tapi saya kalah dalam permainan dengan pak tedy..
    sudah saatnya yang “menggantungkan stik bilyard” ,harus di gantikan dengan yang masih muda….
    hahahahha…..
    bukan begitu pak Tedy?
    thx

  2. Bung Fendi ini benar kok, dia kan setiap selesai main di tempat biliar selalu menggantungkan stik biliarnya di tempat stik. Ya iyalah… Memang bukan punya dia kok, malah tar bisa dikasih bonus tampar kalau stiknya dibawa pulang. 🙂

    Btw, latihan yang semangat donk…Kok pupus harapan gitu sih? 😛

  3. @ Mertanus : bonus digebukin kl bawa pulang house cue =)) iya nih payah, baru kalah gitu aja dah pupus harapan…latihan donk Fen; tuh beli aja cue stick gua ;)) (mode jualan ON)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.