Palembang (part 1)

Pagi ini saya berangkat ke Palembang. Hampir saja kesiangan, untung Pak Manus (pengurus tempat saya tinggal) sudah bangun dan segera membangunkan saya. Semalam saya sudah pesan BlueBird untuk jam 4.30 pagi ini. Tadi waktu taksinya datang saya dibangunkan Manus. Tadi malam saya main biliar dulu di Roxy Pool House sampai jam 12 lebih, so alarm handphone pun tidak terdengar saking lelapnya tidur :-p

Bergegas saya mandi, beres-beres dan langsung berangkat ke bandara. Pagi ini bandara Soekarno Hatta ramai sekali. Saya sampai di bandara sekitar pukul 5.20. Padat sekali antrian masuk ke lobi check in begitu pula di tiap counter check in.

Saking padatnya penerbangan pagi ini, pesawat pun harus antri menuju landasan pacu. Saya masuk pesawat pukul 5.50 dan baru bisa take off pukul 6.20. Di belakang pesawat saya saya lihat ada 5 pesawat (4 Garuda dan 1 Merpati) yang antri untuk menggunakan runway. Gila juga nih satu runway dipakai beramai-ramai, di jam sibuk seperti sekarang pasti butuh waktu untuk mengantri. Saya sempatkan mengambil foto pesawat Garuda yang sedang mengatri, saat mengambil foto ini Garuda 110 yang saya tumpangi sudah siap take off.

Anda bisa bayangkan kan betapa padatnya penerbangan pagi ini. Perjalanan ke Palembang cukup singkat, cuma 46 menit mengudara. Saya tiba di bandara Mahmud Badarudin II pukul 7.16 menit. Palembang adalah kota kedua di pulau Sumatera yang saya kunjungi (dulu pernah 2x ke Pekanbaru).

Dari bandara saya naik taksi bandara menuju hotel Sandjaja. Saya sempat heran waktu memesan taksi di counternya Primkopau, petugas di sana berlogat Jawa. Lebih heran lagi supir taksinya pun orang Jawa. Logat Jawanya kental sekali meskipun dia berbahasa Indonesia. Info dari supir taksi tadi, rupanya di Palembang banyak penduduknya berasal dari pulau Jawa. Katanya hampir 50% penduduk Palembang adalah suku Jawa, 30% warga keturunan Tionghoa, dan sisanya adalah penduduk lokal. Entah data statistik dari mana angka 50% dan 20% itu.

Jarak dari bandara ke hotel Sandjaja menurut saya tidak begitu jauh, masih lebih jauh jarak bandara Soekarno Hatta Jakarta ke tempat saya di Tomang. Tapi argo taksi naik begitu cepat. Saya cukup heran, ketika naik di bandara argo masih menunjukkan angka empat ribuan. Terkejut saya saat tidak sengaja melihat argo meter saat taksi keluar dari area bandara. Argo sudah menunjukan angka dua puluh dua ribuan. Hmmm…argo kuda nih taksi. Sampai hotel Sandjaja di jalan Rivai argo meter sudah melebihi Rp53000.

Menurut Edi si supir taksi, hotel Sandjaja tadinya adalah hotel terbaik di kota Palembang. Setelah muncul hotel lain seperti Novotel pamornya turun. Kamar yang saya tempati cukup luas, lihat nih fotonya.

Rupanya bangunan hotel ini sudah cukup tua dan lorong-lorongnya pun terkesan sedikit kotor. Tapi sepertinya sih kamar ini cukup nyaman untuk dinikmati. Di hotel ini akses internet 24 jam cuma Rp20000,-; murah sekali. Gak ada yang lebih enak daripada akses internet murah (eh gratis sebenarnya yang paling enak :)) ).

4 thoughts on “Palembang (part 1)

  1. baru pulang dari Jerman, langsung ke palembang pak? sibuk banget….
    lebih sibuk dari kerjaan i… hahahahaha……… long weekend ini ga libur pak ?

  2. bulan Juli 09 aq jg dr lampung minep di sandjaya palembang,ternyata kamar nya gak da perubahan ya ?? sama persis yang aku tempati,tp aq nyaman minep di situ

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.