Budaya Klakson

20130125-084918.jpg

Selama seminggu saya di Wellington, saya hanya mendengar 2x orang membunyikan klakson mobil. Hanya dua kali…. Di jam sibuk dengan lalu lintas kendaran yang ramai, sulit sekali mendapati orang menggunakan klaksonnya. Hal ini menjadi unik karena saya termasuk orang yang tidak sabaran sehingga acap kali menggunakan klakson di Jakarta :-).

Kalau saya perhatikan ada beberapa sebab mengapa klakson jarang digunakan di sini. Alasan pertama yang paling jelas adalah populasi pengguna kendaraan di Wellington tidak sebanyak Jakarta. Tidak ada macet yang membuat orang gampang emosi. Alasan kedua yang saya perhatikan adalah di lampu merah mobil-mobil bergerak cepat begitu lampu menyala hijau. Tidak ada pengendara yang bersantai-santai dan membuat orang lain jadi tidak sabaran. Alasan ketiga sepertinya karena jarang ditemuinya pengendara sepeda motor di sini. Coba bayangkan berapa kali Anda menggunakan klakson karena ulah pengendara motor di jalanan Jakarta?

Alasan lain yang juga paling kentara adalah tidak ada angkutan umum yang tidak tertib. Tidak ada Kopaja atau Mikrolet yang tiba-tiba mengerem di perempatan jalan untuk menaikturunkan penumpang. Jadi rasanya bila penduduk Jakarta semuanya tertib berlalu lintas, rasanya budaya klakson juga akan hilang dengan sendirinya.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.