Kelenteng Tay Kak Sie Semarang

Semarang terkenal memiliki banyak Kelenteng sebagai tempat beribadah umat Budha & Konghucu. Dalam perjalanan ke Semarang kemarin saya sempat mampir ke salah satu kelenteng, namanya Kelenteng Tay Kak Sie. Kelenteng tua ini ada di Gang Lombok, meskipun untuk menuju ke kelenteng ini harus melalui sebuah gang yang cukup sempit tapi halaman depan Kelenteng Tay Kak Sie ini cukup luas. Terdapat area parkir mobil yang cukup luas. Saya tidak masuk ke dalam bangunan Kelenteng, saya hanya melihat-lihat di halaman depan Kelenteng saja. Di tengah-tengah halaman Kelenteng terdapat sebuah patung besar Laksamana Cheng Ho.

Bangunan kecil berwarna merah di depan Kelenteng Tay Kak Sie ini adalah panggung tempat pertunjukan wayang potehi. Sayang tidak ada pertunjukan wayang di siang hari.

Pada foto di atas terlihat bangunan tinggi seperti tugu dibalut kain merah. Itu sebenarnya adalah lilin berukuran raksasa. Lilin itu merupakan donasi dari umat Budha. Lilin itu dibiarkan menyala sepanjang hari. Sepertinya lilin tersebut sengaja ditutup dengan kain untuk melindungi nyala api dari angin yang cukup kencang di Semarang. Sementara itu di bawah pohon besar yang nampak pada foto di atas terdapat sebuah patung Budha.

Katanya pohon tersebut adalah pohon Bodhi. Sepintas batang pohon ini dililit oleh akar yang besar-besar.

Selain patung Laksamana Cheng Ho & patung Budha, di halaman Kelenteng Tay Kak Sie ini terdapat 2 patung dewa lainnya. Dua patung tadi berdiri menjaga gerbang masuk Kelenteng.

Di samping Kelenteng Tay Kak Sie ini mengalir sebuah sungai. Sungai ini yang membatasi Gang Lombok dari gang lainnya. Bukan sungai yang bersih, tapi saya lihat tidak banyak tumpukan sampah di sana.

Uniknya ada sebuah replika kapal layar di sungai tadi. Kabarnya kapal ini adalah replika kapal yang dipakai oleh Laksamana Cheng Ho ketika datang ke pulau Jawa.

Sebenarnya saya tidak sengaja mampir ke Kelenteng ini, secara kebetulan saja karena saya sedang menunggu antrian pesan lunpia Gang Lombok. Tapi ini jadi pengalaman yang menarik, lain kali mungkin saya bisa mencoba untuk masuk ke Kelentengnya & mungkin bisa menyempatkan waktu mengunjungi Kelenteng terkenal lainnya di Semarang.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.