Memotret Dengan Flash Di Siang Hari

Pernahkah Anda jalan-jalan di pantai lalu mencoba memotret teman-teman tapi mendapati wajah teman-teman Anda gelap semua? Misalnya seperti foto di bawah ini?

Tidak jarang saya lihat foto di pantai dengan wajah subjeknya gelap semua, hampir menyerupai gambar siluet. Atau kadang ada juga foto yang sebaliknya, wajah subjek terang tapi background lautnya over-exposed (putih semua, tidak nampak pantai lagi). Banyak cara untuk menyiasati situasi seperti foto di atas. Alternatif pertama, ubah posisi jangan “menentang” datangnya sinar matahari. Namun bila memang tidak memungkinkan; tetap ingin menjadikan laut (yang terang benderang) sebagai background foto, maka mau tidak mau kita harus menerangi subjek dengan sumber sinar yang lain. Paling gampang nyalakan lampu kilat (flash) di kamera Anda. Mungkin ini yang kurang dipahami sehingga tidak jarang saya dengan komentar : “siang-siang terang begini kok motret pake flash?”. Menggunakan flash di siang hari sangat berguna untuk menyeimbangkan cahaya di alam (available light).

Untuk contoh foto di atas , saya pilih alternatif kedua dengan bantuan flash untuk menerangi subjek utamanya. Hasilnya kurang lebih seperti ini :

Tapi saya lebih suka kalau flash-nya bukan dipasang di kamera tapi digunakan secara remote (dengan menggunakan sebuah wireless trigger).  Saya pakai trigger sehingga flash-nya bisa diletakkan di tempat lain, pada contoh di atas flash-nya ditaruh di sisi kanan.

Teori yang saya pakai lebih kurang mungkin seperti ini : ukur intensitas cahaya sekitar yang akan dijadikan background. Misalnya untuk contoh foto di bawah ini hasil pengukuran kamera mendapat aperture value f/5.6 dan shutter speed 1/800. Lalu dengan kedua parameter itu, pindahkan mode kamera Anda ke mode Manual.

Lalu hidupkan flash dan atur kekuatannya secukupnya (asumsi tidak ada light meter) pilih power flash yang cukup untuk menerangi subjeknya. Flash Canon punya mode manual, kalau tidak salah foto di bawah ini didapat dengan menggunakan flash 1/2 power. Di foto ini flash-nya saya letakkan di sisi kiri saya.

Tapi menurut saya hasil fotonya masih banyak kekurangannya, area shadow (bagian gelap) seperti di bagian kaki, rambut, dan pohon masih terlalu gelap. Sebenarnya bisa diakali dengan menggunakan 1 flash lagi dari sisi kanan untuk mengurangi shadow. Atau bisa juga dengan menempatkan sebuah reflektor putih di sisi kanan subjek.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah flash speed sync (kecepatan sinkronisasi flash) yang dimiliki kamera Anda. Rata-rata kamera DSLR sekarang memiliki kemampuan flash speed sync di angka 1/200. Pada contoh di atas bila hasil pengukuran available light-nya adalah 1/800. Bila kamera Anda memiliki flash speed sync 1/200 dan Anda mengatur kamera Anda di 1/800, hampir dapat dipastikan kamera tidak mampu menangkap sinar yang dipancarkan oleh flash (hasilnya akan gelap seolah-olah tidak ada cahaya flash yang dipakai). Solusinya adalah dengan menurunkan shutter speed (sampai sebatas kemampuan flash sync speed kamera) dan/atau memperkecil aperture yang digunakan. Saat saya membuat foto di atas, saya pakai kamera point & shoot Nikon P7000. Kamera point & shoot (atau kadan disebut kamera pocket) rata-rata memiliki flash speed sync yang lebih tinggi daripada kamera DSLR, hal tersebut karena kamera pocket tidak memiliki shutter mekanik (bagian yang bergerak membuka dan menutup)

Semua foto di atas diambil di kawasan pantai Carita saat libur Waisak lalu. Modelnya kawan-kawan saya, Lilis & Jonny dan Joshua anak mereka.

4 thoughts on “Memotret Dengan Flash Di Siang Hari

  1. Bravo…..bagus pak fotonya, awalnya saya juga heran dengan tema ini dan untuk apa pakai flash di siang hari. Maklum selama ini cuma pe-nikmat foto bukan pengamat hehehe…..

  2. Bagus mas fotonya.. klo foto siang hari pakai flas eksternal speed 1/200 aperture f2.8 .pastinya kan over exposur
    Klo untuk mengurangi jahayanya di tambahin nd filter gymana mas.?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.