Banjarmasin II (part 1) – Hotel Arum Kalimantan

Kemarin malam saya berangkat ke Banjarmasin. Selasa sore dari kantor saya pulang dulu ambil beberapa kaos lalu berangkat dengan Garuda jam 7 malam. Sampai di Banjarmasin pukul 10 malam waktu Banjarmasin (lebih cepat 1 jam dari Banjarmasin). Sial, tidak ada taksi yang cukup untuk para penumpang di bandara. Sekitar 10 menitan menunggu, rata-rata taksi hanya mau membawa penumpang untuk daerah Banjar Baru yang letaknya tidak terlalu jauh dari bandara. Alasannya karena banyak pesawat yang delay, jadi tidak ada taksi yang standby. Halah…basi banget alasannya. So what kalau pesawat delay, kaya gak tahu gaya maskapai nasional saja. Ujung-ujungnya saya disuruh naik taksi bersama dengan 1 orang penumpang lain yang akan menuju Banjarmasin juga. Hmm, mafia juga nih taksi Kojantas bandara. Mau simpel, sekali angkut 2 tarif didapat…brengsek.

Lain kali saya gak akan mau disuruh berangkat dengan penerbangan malam ke Banjarmasin. Dari Jakarta Garuda hanya terbang 3x dalam sehari. Yang pertama jam 7 pagi, yang kedua setengah 3 sore, yang terakhir jam 7 malam. Tentu kantor tidak mau rugi menyuruh berangkat saya jam 7 pagi, toh saya kerja di Banjarmasin tengah malam. Kalau bisa disuruh kerja dulu di kantor seharian, jadi efisien gitu kan.

Kali ini tumben saya diberi hotel bagus, saya diberi voucher menginap di Hotel Arum Kalimantan. Mungkin karena ada bagian general affair di kantor yang cuti (jadi di-bypass kewenangannya menentukan hotel untuk saya ***sambil ngelirik Bu Wawa :-p ***). Katanya ini hotel bintang 4 di Banjarmasin. Lihat gambar-gambar kamar saya di hotel ini :

Sampai di hotel sudah setengah 11 malam. Check in, masuk kamar, foto-foto, telepon sana sini, jam 11.30 saya berangkat lagi ke Telkomsel. Malam tadi pekerjaan saya meng-upgrade HCP (hardware control program) mesin Primepower 1500-nya Telkomsel. HCP itu boleh disamakan dengan firmware mesin. Pulang sudah jam 6 pagi. Sampai hotel sarapan dulu lalu tidur seharian. Tidak tidur 24 jam memaksa saya istirahat seharian tadi. Loh kok malah curhat, tadi saya kan mau posting tentang hotel Arum.

Ok sekarang bicara soal hotel. Hotel Arum ini dibangun tahun 1990 dan mulai beroperasi tahun 1991…ini menurut hasil ngobrol-ngobrol dengan chief security hotel yang tadi malam merangkap jadi sopir taksi mengantar saya ke Telkomsel πŸ™‚ . Memang dari luar layak kalau hotel ini menyandang bintang 4. Gedung bertingkat, cukup mencolok di tengah kota Banjarmasin. Letaknya di jalan Lambung Mangkurat, di seberang KFC dan di seberang hotel Grand Mentari. Tarif kamar saya kalau tidak salah Rp480.000,- (tumben kan over buget, engineer kok mahal amat hotelnya).

Anda sudah lihat kan foto-foto kamar tadi? Nah bicara soal kamar sekarang. Yang saya suka dari kamarnya adalah ACnya yang super dingin (kayanya kali ini kamar saya di Jakarta kalah dingin :-p ) dan kasurnya yang super empuk. Kebalikan dengan hotel Sahid Imara di Paletembang. Hampir semua perabotan di kamar ini berbahan dasar rotan. Bisa dibilang artistik (artistik atau ngirit memang tipis bedanya). Overall, rasanya kurang worthed membayar sebesar itu untuk hotel dengan kamar seperti itu (meskipun bukan saya yang bayar). Hari ini saya menjumpai beberapa semut, di meja dan di dekat telepon….cari-cari kelemahan seperti biasa. Karpet lantai terkesan sudah dekil, salah pilih warna sih; biru muda jadi mudah terlihat kotor dan dekil. Saya bisa maklum dengan segala keterbatasan yang saya jumpai di kamar; pertama karena ini Kalimantan, yang kedua karena hotel ini sudah cukup tua.

Tentang makan paginya, hotel ini cukup lengkap dan enak makanannya. Dari roti seperti gaya sarapan orang barat, sampai nasi gorang gaya sarapan orang Endonesah. Ada enak dan gak-nya menginap di hotel mahal. Enaknya ya itu tadi, fasilitas cukup OK. Gak enaknya : menu makanannya mahal-mahal :D. Seret juga tenggorokan makan nasi gorang ikan asin seharga Rp53000 walaupun sudah minum Coca Cola sekaleng dengan harga Rp16000,- :))

Sekarang soal internet. Tidak ada akses internet gratis di hotel ini. Di kamar bisa pakai Telkomnet Instan. Di lobi dan coffee shop ada wireless dengan biaya Rp25000/jam (seperti yang saya pakai sekarang) atau Rp100000/24jam. Hmm, bego juga saya; biaya duduk dan beli minum di coffee shop-nya lebih mahal daripada bayar akses internetnya. Tak apalah, namanya juga liburan gratis..puas-puasin donk (mode menghibur diri is ON).

17 thoughts on “Banjarmasin II (part 1) – Hotel Arum Kalimantan

  1. salam kenal.. mau nanya.. itu font yang dipake buat bikin komik nya apa ya namanya? hehehe.. yang dipake buat tulisannya itu lho.. (bukan judulnya).. btw dapet font2 gini dari mana ya? thx.

  2. @ michaeljubel : itu bikinnya pake Comic Life. Font yang judul itu jenisnya “Minya Nouvelle”, yang tulisan Banjarmasin itu jenisnya “Gungsuh”. Nah yang keterangan2 itu pake font type “Lint McCree Intl BB”. dapetnya ya dari instalasi Comic Life πŸ˜€

  3. Pingback: Blognya Tedy Tirtawidjaja » Banjarmasin (satu part aja) - Soal Taksi

  4. hehehe…kerja di telkomsel kok dikasih hotel Arum pak. Seharusnya di Rattan Inn. Jadi ke Telkomselnya tinggal jalan kaki. XD Tapi ..Hotel Arum cukup bersih dibandingkan beberapa hotel lain yang juga cukup ber”umur” di Banjarmasin.
    Kalau berangkat ke Banjarmasin, sebaiknya memang jangan malam hari sampainya. Kecuali kaya saya yang emang asalnya orang Banjar, jadi bisa minta jemput. Di banjarmasin gak ada fasilitas taxi Silver Bird kaya di bandara Jakarta,

  5. @ lydia : thanks dah mampir di blog ini, iya betul harusnya saya menginap di Rattan Inn dekat sekali dengan Telkomsel. Tapi kayanya ratenya tidak cocok πŸ˜€

  6. Cuma mahalan dikit kok ratenya untuk standard….lagipula kan mengirit ongkos. Coba dari Arum kan mesti naik taxi. Rattan Inn jalan kaki. Selisih biaya buat nambahin tarif hotel. LOL. Gw bkn orang Rattan Inn kok. Jadi tidak bermaksud promosi…
    Sering ke Banjarmasin ya pak? Mobile juga ternyata…

  7. mas, kirimkan dong profil tentang Hotel Arum Kalimantan-Bjm plus fasilitas2nya karena nyarinya suuu…….ulit benar, padahal Hotel (****), kan aneh ?, tp mas deddy enak bener nteritaiinnya berarti paham betul dengan situasinya, maklum aku mau buat laporan paper buat anakku tentang hotel tsb,plz kirim ya
    thanks atas pertolongannya. (salam super)

  8. @ ERI : anda ini cari saya atau cari mas deddy? :-/ nama saya Tedy bukan Deddy…..profile hotel Arum yang bisa saya tulis ya cuma segitu aja. Saya kan bukan pakar hotel, kalau butuh profile hotel Arum silakan telepon saja hotelnya minta dikirimkan profilenya. Pengagum Mario Teguh ya pake salam super segala :-p

  9. mas salam kenal…
    hotel arum emang lumayan bagus.gw penah dua kali kesitu.ada kerjaan juga sih.dulu katanya itu sekaligus plasa.ada dunkin donat juga.tp sekarang jd hotel ajah.

    • aku asli banjarmasin.. duku hotel arum itu emang bener plasa tp thn 98(kl g salah) terjadi kerusuhan besar2an. kampanye golkar sama partai (lupa). plasa dibakar bnyk warga banjarmasin yg kehilangan sanak saudara termasuk adeknya pengusaha kayu terkenal dibanjar. nahh pas plasa itu dibakar bnyakkkkk yg tewas ratusan(coba buka goggle) dibangun hotel arum. bnyk yg hilang sih angker. mangkanya hrg hotel arum murah dibanding hotel lain dibanjar.. tp tetap sepi hotel arum

  10. Tahun 1992 pernah kerja di Banjarmasin, kalau gak salah ini dulu namanya Hotel Kalimantan, menyatu dengan pusat belanja, hotel di bagian lantai2 atas. Pintu masuk di bagian “belakang” dari pusat belanja.

  11. Pingback: Blognya Tedy Tirtawidjaja » Catatan Kecil Tahun 2008

  12. Hotel ini rusak,nampak

    miring krn konstruksinya tidak pakai paku beton, dinding luar kusam, sampah dimana-mana.Ruang genset berpadu dengan tumpukan sampah, kaca cafe pecah akibat penurunan konstruksi.demo karyawan yg tidak dibayar gajinya menyebabkan pelayanan terganggu, pemiliknya sama dengan e-square surabaya yg bermasalah

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.