IFTTT – Instagram To WordPress Blog

Saya bukan penggila Instagram, tapi begitu mengetahui ada layanan yang memungkinkan posting foto dari akun Instagram ke WordPress blog membuat saya ingin mencobanya juga. Kemarin saya mencoba layanan IFTTT (If This Then That). IFTTT menyediakan layanan untuk menyediakan koneksi dari beberapa service dengan menggunakan statement yang sederhana. Statement adalah terminologi dalam dunia pemrograman, statement adalah bagian inti yang menyusun sebuah program/aplikasi komputer. Salah satu statement yang populer adalah IF-THEN, sederhananya dapat diartikan “jika cocok dengan A lakukan B”.

Misalnya satu yang saya coba kemarin :

Saya buat recipe : “If Instagram Then WordPress Blog”. Konsepnya sederhana, bila ada foto yang baru diupload ke akun Instagram maka IFTTT akan mem-posting foto tersebut secara otomatis ke blog saya. Karena ingin mencoba layanan ini saya pun meng-upload beberapa foto ke Instagram terlebih dulu. Ini beberapa post yang dikirimkan oleh IFTTT dari akun Instagram saya :

IFTTT mendukung banyak sekali layanan social media (Facebook, Twitter, Instagram), cloud service (Dropbox, Skydrive, Box, Evernote dll), layanan berbagi foto (Flickr), blog (Blogger, WordPress, Tumblr), dan masih banyak sekali layanan lain yang bisa diintegrasikan oleh IFTTT ini. Bahkan IFTTT bisa juga mengintegrasikan aplikasi internal iOS seperti Mail, Contacts, & Photos. Daftar semua aplikasi yang didukung oleh IFTTT dapat dilihat di sini. Kita bisa berbagi recipe yang sudah kita buat dengan sesama pengguna IFTTT. Ini contoh beberapa recipe yang populer di IFTTT :

Komitmen Posting Di Blog

Tahun 2013 ini saya mulai coba rajin menulis lagi di blog ini. Memiliki komitmen 1 tulisan per hari memang tidak mudah. Sampai hari ini sudah ada hutang 7 hari tanpa posting. Biasanya saya bayar dengan menuliskan beberapa tulisan dalam sehari. Kendala utama sebenarnya bukan soal waktu. Tapi buntu ide, cape otak. Apalagi kalau kerjaan sedang banyak-banyaknya.

Jaman teknologi internet mobile sudah makin gampang & gadget (smartphone, tablet) sudah menjadi keseharian, bohong rasanya kalau alasan malas blogging adalah tidak ada waktu. Paling tidak itu berlaku untuk saya. Masih ada waktu untuk utak-atik ponsel, tapi tetap tidak gampang untuk memposting sesuatu di blog. Banyak ide yang ada memerlukan waktu lebih untuk menuliskannya secara baik, runut, dan sistematis. Dan ini tidak bisa dituliskan sembari jalan di ponsel.

Dropbox Untuk Menyimpan Foto-Foto Website

Dropbox sebagai aplikasi cloud storage ternyata bisa juga dipakai sebagai sarana hosting foto yang akan ditampilkan di website. Biasanya saya upload foto langsung ke dalam WordPress, atau menyimpannya di Picasa sebelum ditampilkan dalam sebuah artikel. Kemarin saya coba untuk meletakkan foto di dalam folder (baca: direktori) Dropbox/Public. Hanya foto-foto yang diletakkan dalam direktori Public yang bisa digunakan untuk keperluan web (istilahnya embeeded image)

Kita harus punya direktori Public terlebih dahulu di dalam direktori Dropbox kita. Direktori Public ini dibuat secara otomatis oleh Dropbox untuk semua pengguna lama (seperti saya). Pengguna Dropbox yang baru membuat akunnya setelah 1 Agustus 2012 tidak lagi mendapatkan direktori Public secara otomatis. Untuk pengguna baru yang ingin mengaktifkan Public direktorinya, mereka perlu mengakses URL : www.dropbox.com/enable_public_folder seperti contoh di bawah ini

enable-dropbox-public

Nanti Dropbox akan meminta verifikasi email terlebih dahulu. Setelah kita terima email verifikasinya silakan klik link yang ada di email tersebut :

verify-dropbox

Setelah verifikasi lengkap kita akan mendapati tampilan seperti ini :

verify-dropbox-2

Setelah itu untuk membuat direktori Public, cukup kunjungi kembali halaman www.dropbox.com/enable_public_folder, Dropbox akan otomatis membuatkan direktori Public untuk Anda. Direktori tersebut akan berisi 1 file teks petujuk pemakaian direktori Public.

new-public-folder-dropbox

Nah dengan begitu setiap foto yang disimpan dalam direktori Dropbox/Public ini akan bisa disisipkan ke dalam website/blog selama kita punya Public Link-nya. Ada dua cara mendapatkan public link. Pertama dengan klik kanan pada nama file-nya di Windows Explorer  (di Windows) atau Finder (di Mac). Lalu pilih Dropbox & Copy Public Link, lihat contoh di bawah ini :

embeed-foto-dropbox-public

Cara kedua adalah dengan mengunjungi website Dropbox lalu memilih file yang akan di-copy public link-nya. Lihat contoh di gambar berikut ini :

copy-publiclink-dropbox

Lalu klik Copy public link, tampilannya seperti berikut ini :

copy-publiclink-dropbox-2

Nah link tersebut sekarang bisa ditampilkan di web/blog lain. Misalnya saya ingin menggunakan gambar tadi di WordPress. Cukup dengan menu Add media lalu pilih Insert from URL seperti contoh gambar berikut ini :

Gambar di bawah ini (courtesy of Fotografer.net) adalah contoh gambar yang saya letakkan pada direktori Dropbox/Public :

Dengan cara ini kita tidak perlu repot lagi meng-upload foto terlebih dulu sebelum bisa menampilkannya dalam website.

Mudahnya Membuat Website Dengan WordPress

Menyambung tulisan kemarin tentang membuat website sederhana, sekarang saya ingin menunjukkan bagaimana mudahnya membuat website dengan WordPress sebagai engine-nya. WordPress tidak lagi hanya bisa dipakai sebagai media blogging, tapi bisa juga dipakai untuk keperluan publikasi lainnya (seperti misalnya sebagai website resmi perusahaan).

Asumsi Anda sudah berlangganan hosting, tentu Anda akan diberi halaman administrator untuk mengurus hosting & domain Anda. Ada beberapa tipe halaman administrator. Salah satu contoh yang sering disediakan oleh penyedia hosting adalah halaman Cpanel. Tampilannya kira-kira seperti gambar di bawah ini. Di halaman ini ada menu Softaculous untuk membantu Anda menginstal template website & berbagai platform web. Klik saja tombol Softaculous yang ada di bagian bawah.

wp1

Di menu Softacolous Anda akan disuguhi berbagai macam pilihan platform web yang bisa diinstal. Karena tulisan ini tentang WordPress silakan klik logo WordPress yang ada. Karena WordPress cukup terkenal maka begitu Anda buka Softaculous Anda akan langsung melihat logo WordPress seperti di bawah ini.

wp2

Jika Anda tidak melihat tampilan seperti di atas, Anda bisa mencarinya di menu Blogs di sebelah kiri. Begitu Anda mendekatkan kursor ke logo WordPress, akan muncul menu Install & Demo. Klik Install untuk memulai proses instalasi WordPress.

wp3

Sebelum memulai proses instalasi, Anda akan diminta memasukkan beberapa detail informasi seperti gambar di bawah ini.

wp4

  1. Yang pertama harus Anda tentukan adalah di alamat apa Anda ingin WordPress diinstal. Default-nya adalah alamat domain utama Anda. Karena contoh ini saya ingin menempatkan contoh web ini di test.tedytirta.com maka saya harus menggantinya dari nilai default tedytirta.com.
  2. Kemudian pilihan direktori tempat WordPress akan diinstal. Misalnya Anda ingin WordPress berada domain utama anda, kosongkan saja pilihan “In Directory” tersebut. Misalnya domain Anda “dodol.com” dan anda mengisi “In Directory” dengan “blog“, maka nanti website WordPress Anda akan berada pada halaman : http://dodol.com/blog.
  3. Ketiga Anda diminta menentukan nama website Anda & deskripsinya. Pilihan ini bisa diatur ulang kemudian saat WordPress sudah bisa diakses.
  4. Keempat Anda diminta menentukan username & password untuk bisa mengatur website Anda. Anda juga diminta memasukkan alamat email user utama website WordPress Anda.
  5. Selanjutnya silakan klik tombol Install untuk memulai proses instalasi WordPress.

Proses instalasi ini cepat sekali, tidak sampai 1 menit WordPress sudah selesai diinstal. Anda akan mendapati halaman seperti ini.

wp5

Mari kita cek contoh instalasi saya tadi. Instalasi WordPress baru saya langsung bisa diakses di http://test.tedytirta.com/

wp6

Sementara itu untuk bisa login ke halaman Administrator WordPress, saya perlu mengarahkan browser saya ke alamat : http://test.tedytirta.com/wp-admin. Silakan sesuaikan dengan nama domain Anda & cukup akhiri nama domain dengan /wp-admin. Anda akan diminta login dengan username & password yang tadi diminta saat proses persiapan instalasi.

wp7

Ini adalah contoh halaman administrasi untuk mengelola website berbasis WordPress. WordPress menyebut halaman ini sebagai Dashboard.

wp8

Di tulisan berikutnya mungkin saya akan membahas apa saja hal-hal dasar yang perlu diketahui untuk mengelola WordPress melalui halaman Dashboard ini.

Plagiarism

Coba lihat tangkapan layar ini :

Lalu bandingkan dengan tangkapan layar blog saya di WordPress.com ini :

Yang atas tertanggal 6 Januari 2011 dan yang bawah adalah tulisan saya 20 Mei 2007 lalu. Plagiarisme? Mempublish tulisan orang lain hanya dengan cukup mengganti judul?

Saya tinggalkan comment seperti berikut ini di blog tersebut :

Tapi sepertinya si empunya blog tidak mau menerima komentar tesebut. Status komentar saya dari kemarin masih Awaiting Moderation 🙂