Menyimpan Password dalam KeePassX

Sampai saat ini saya punya banyak password yang perlu saya ingat-ingat. Mulai dari password beberapa akun email, login ke banyak website, Paypal, iTunes, VPN, dsb. Memang paling gampang menggunakan 1 macam passsword untuk segala kebutuhan. Tapi cara ini kurang bijaksana & berbahaya. Karena begitu banyak password yang perlu saya hafalkan, saya kerap lupa password apa yang harus saya pakai saat login ke suatu website. Belum lagi kalau websitenya jarang saya akses, kemungkinan besar akan lupa password login-nya. Atau misalnya saat password sebuah website-nya sudah disimpan otomatis oleh web browser, sehingga saya lupa total apa password loginnya saat saya mengakses web tersebut dari komputer lain.

Saya memilih untuk menggunakan KeePassX untuk menyimpan semua password saya. KeePassX ini adalah aplikasi yang dibuat untuk menyimpan banyak password dalam sebuah database terenkripsi. Idenya adalah kita buat database password, lalu kita beri password (lagi-lagi password..hehehe…). Sehingga kita cukup mengingat-ingat 1 password untuk membuka database tersebut. Database-nya berupa 1 file dengan ekstensi *.kdb yang ukurannya tidak terlalu besar. Hmmm mungkin ukurannya bisa membengkak bila menyimpan sampai ribuan password. File database KeePass saya cuma berukuran 16KB.

KeePassX ini tersedia secara gratis untuk Mac OSX, Windows, & juga untuk Linux.

Ini contoh langkah-langkah menggunakan KeePassX di Ubuntu Linux (langkah ini sama bisa dipakai juga di Windows atau Mac OSX).

  1. Setelah membuka aplikasi KeePassX, tampilan yang muncul seperti berikut ini :Untuk mulai membuat database, klik ikon New di pojok kiri atas seperti ditunjukkan oleh tanda panah.
  2. Kita akan diminta untuk memasukkan master password untuk database baru ini :Ini langkah yang penting, jangan sampai lupa master password ini.
  3. Setelah itu kita bisa mulai memasukkan data-data password yang ingin kita simpan dalam KeePassX. Caranya tinggal klik kanan di area yang kosong atau klik ikon “Add New Entry” seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah berikut ini :
  4. Akan muncul jendela baru seperti tampilan berikut ini :Di sini kita akan menyimpan data-data seperti misalnya username, password, URL website, keterangan, dsb.
  5. Di sebelah kanan kolom password ada ikon bergambar mata. Ikon ini dipakai untuk menampilkan/menyembunyikan password yang kita masukkan.
  6. Di sebelah kanan kolom password, ada juga ikon bertulisan Gen. Ikon ini fungsinya untuk menampilkan menu password generator. KeePassX bisa membantu kita membuatkan password yang rumit.Kita bisa memilih berapa panjang password yang diinginkan, lalu kombinasi karakter apa saja yang ingin dipakai. Tinggal klik tombol Generate untuk mendapatkan password baru. Akhiri dengan mengklik tombol OK.
  7. Bila semua data yang ingin disimpan sudah dimasukkkan, akhiri dengan menekan tombol OK pada tampilan berikut ini :
  8. Kita bisa mengulang langkah-langkah tadi untuk menyimpan semua password yang ingin kita simpan. Bila sudah selesai kita perlu menyimpan database KeePassX ini. Klik tombol Save seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
  9. Kita tinggal mendefinisikan nama file database ini & mengakhiri dengan menekan tombol Save :
  10. Tadi saya memilih nama mypassword, KeePassX akan otomatis menambahkan ekstensi *kdb seperti terlihat di bawah ini :

Supaya bisa diakses dari komputer & handphone, saya menyimpan database file tadi ke dalam folder-nya Dropbox. Ini contoh di Mac OSX, saya bisa akses database file tadi dari Dropbox.Saya bisa langsung membukanya dengan aplikasi KeePassX :Tentu saya perlu memasukkan master password yang tadi saya set saat membuat database-nya. Bila saya memasukkan master password yang tepat maka saya bisa mengakses isi database tadi :File database KeePass tersebut bisa dibuka juga di Android dan di IOS. Saya pakai aplikasi KeePassDroid, sementara di IOS ada aplikasi iKeepPass yang bisa membuka file database yang sudah kita buat. iKeePass di IOS perlu dibayar dengan harga $0.99.

Ini contoh saat saya mencoba mengakses database password tadi dengan menggunakan iKeePass di iPhone.

  1. Saat pertama diinstal ada database bawaan yaitu “Test database”.
  2. Untuk menambah database yang tadi ada di Dropbox, tap pada menu Setting – Databases. Lalu tap menu Add yang ada di kanan atas :
  3. Lalu kita pilih Type-nya Dropbox & pilih file database tadi :
  4. Kita bisa memasukkan master password sekarang pada kolom Password & akhiri dengan tap menu Ok :
  5. KeePassX akan melakukan sinkronisasi file database tersebut dengan Dropbox :
  6. Tidak lama kemudian KeePassX akan menampilkan isi database password :

Mirip caranya di Android saat menggunakan KeePassDroid :
KeePassDroid juga bisa mengakses database file yang disimpan dalam Dropbox :
Dengan memasukkan master password yang tepat, kita bisa membaca semua isi password yang tersimpan dalam database tadi :

Kira-kira begitu alternatif menyimpan banyak password yang saya pakai sekarang.

Tahun Baru Speed Baru

Tahun 2014 ini kabarnya semua pelanggan Fastnet mendapat tambahan kecepatan akses Internet. Rata-rata diberi tambahan 2x lipat dari kecepatan sebelumnya. Tentu ini diikuti juga dengan kenaikan harga. Kemarin saya kontak customer service-nya Fastnet dan menurut mereka tagihan akan naik Rp60000,-.

Speedtest Result 20140106 photo Speedtest_net_20140106_zps9fd345d8.png

Bersyukur sekali bisa menikmati layanan internet 15 Mbps ini. Dengan tambahan kecepatan sampai 2x lipat ini rasanya cukup masuk akal penambahan tarif sebesar itu. Cuma saya cukup menyayangkan kurang ada informasi yang jelas tentang kenaikan harga & kecepatan ini.

Menanti Bolt Super 4G

Bolt Super 4G adalah provider internet baru di Indonesia. Bolt menawarkan layanan internet cepat dengan teknologi 4G (LTE), kabarnya kecepatan internet yang ditawarkan mencapai lebih dari 72Mbps. Mungkin ini terobosan baru karena sampai sekarang belum ada provider mobile Internet di Indonesia yang menyediakan akses Internet secepat & semurah yang Bolt 4G tawarkan.

Photobucket Pictures, Images and Photos

Sabtu lalu saya memutuskan untuk membeli modem Bolt 4G ini di Pazia Taman Anggrek. Sayangnya seperti banyak calon pelanggan Bolt lainnya, saya belum dapat menggunakan layanan Bolt ini. Meskipun sudah punya modemnya, kartu SIMnya belum dapat diaktifkan. Halaman web untuk aktivasi layanan masih belum bisa diakses.

Photobucket Pictures, Images and Photos

Modem yang saya pilih adalah tipe Mobile Wifi. Dulu saya pikir Bolt 4G ini bisa diakses via iPhone 4S atau iPad 3G saya yang sudah memiliki fitur LTE. Ternyata tidak bisa, teknologi LTE yang dipakai oleh Bolt berbeda dengan yang digunakan di iPhone/iPad. Menurut salah satu rekan saya ini karena ada 2 standar di dunia yang mengatur tentang LTE, yang satu berkiblat ke US (yang dipakai di iPhone/iPad) sementara yang lain kiblatnya ke China (yang dipakai oleh Bolt Super 4G ini).

 photo IMG_3038_zpsbbfdfb88.jpg

Modem ini perlu bisa di-charge lewat port mini USB yang ada di bagian sisinya :

 photo IMG_3039_zpsa2c07fbf.jpg

Bagian belakangnya bisa dibuka seperti ponsel pada umumnya, terdapat slot kartu SIM, slot untuk kartu microSD & ruangan untuk batere (baterenya berukuran 2300mAH) :

 photo IMG_3041_zpsb1b75d1d.jpg

Modem Wifi yang saya beli ini mereknya ZTE tapi ternyata buatan pabrik di Sidoarjo. Saya tidak tahu apakah ini maksudnya modemnya benar-benar diproduksi di Sidoarjo atau hanya packaging-nya saja yang dilakukan di sana.

 photo IMG_3034_zps96961ae3.jpg

Dalam paket promo modemnya ini disertakan beberapa kelengkapan seperti batere, charger mini USB, dan sebuah kartu SIM seperti ini :

 photo IMG_3040_zps2e505d5d.jpg

Photobucket Pictures, Images and Photos

Saya lihat di Twitter, banyak calon pelanggan Bolt yang kecewa. Silakan baca sendiri di Internet, banyak sekali twit yang muncul dengan hashtag #bolt4g. Mereka rata-rata sudah membeli modemnya jauh-jauh hari sebelumnya. Karena gosipnya harga modem ini akan naik sampai sekitar Rp800.000,- bila layanan internet Bolt sudah aktif. Harga promo modem WiFi Bolt ini di Pazia adalah Rp299.000.- Kekecewaan mereka ditambah lagi dengan rencana launching yang tertunda alias molor beberapa kali dari jadwal semula. Saya termasuk salah satunya, minggu lalu rekan saya mengabarkan bahwa Bolt 4G akan aktif di tanggal 14 Desember 2013. Makanya Sabtu lalu saya memberanikan diri membeli modemnya. Ternyata sampai hari ini layanan Bolt masih juga belum aktif.

Entah benar atau tidak berita yang mengatakan bahwa launching aktivasi Bolt terkendala regulasi Kominfo tentang aturan penerapan teknologi 4G/LTE di Indonesia. Kalau lama sekali menunggu seperti ini, bisa-bisa Bolt Super 4G bakal disomasi oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Atau jangan-jangan ini hanya sekadar strategi marketing untuk mengumpulkan pelanggan sebanyak-banyaknya?

Update 25 Desember 2013
Tadi malam tanggal 24 Desember 2013 layanan aktivasi Bolt akhirnya dibuka. Saya baru bisa melakukan registrasi setelah pukul 9 malam. Setelah proses aktivasi layanan Internet Bolt langsung bisa dipakai. Di tempat saya aksesnya masih kalah cepat dengan layanan internet kabel dari Fastnet. Hasil tes Speedtest cuma mendapat kecepatan 3Mbps.

Photobucket Pictures, Images and Photos

Twitter Itu Untuk Apa

Satu hal yang masih tidak saya mengerti tentang social media khususnya Twitter, yaitu soal privasi. Saya bingung melihat tren kebanyakan orang Indonesia senang sekali percakapannya dengan koleganya di-publish di Twitter. Hmm mungkin sedikit terbalik; mereka bercakap-cakap di Twitter, otomatis “ter-publish” bukan?

Saya selalu heran melihat orang saling sapa, bercengkerama alias ngobrol di Twitter. Ada lagi yang lebih membuat saya heran, membaca twit orang yang janjian pergi bersama temannya via Twitter. Saya jadi bertanya-tanya sebenarnya bagaimana warga dunia lain menggunakan Twitter. Sebab konsep yang saya tahu Twitter awalnya sebagai media microblogging (blog dengan posting pendek, kurang dari 140 huruf); dipakai untuk berbagai informasi, berbagi ide, intinya sharing.

Tapi ngobrol di media Twitter itu saya masih belum bisa mengerti. Ngobrol di sini bukan diskusi ya, karena sangat mungkin twit ide/informasi menjadi bahan diskusi. Yang ada di benak saya ngobrol sifatnya yang lebih personal, person-to-person. Apakah itu yang namanya mobile lifestyle ? Apakah saya memang sudah ketinggalan jaman?

Tulisan Tangan

Di blognya hari ini, Pak Budi Raharjo bercerita tentang kendalanya untuk menulis di iPad atau ponsel Android. Memang betul perlu kesabaran sendiri untuk berlatih menulis di perangkat semacam iPad. Saya sendiri mengalaminya, tulisan tangan saya di iPad masih belum selancar & sebagus hasil tulisan tangan di kertas. Saya sendiri di iPad menggunakan aplikasi Penultimate untuk membuat catatan dengan tulisan tangan di iPad:

20130422-185914.jpg

Saya sangat jarang menulis catatan dengan tulisan tangan seperti gambar di atas. Saya lebih senang mengetiknya di laptop. Tulisan tangan saya pakai biasanya bila sedang menjelaskan sesuatu pada orang lain, lebih mudah membuat diagram, flow atau coret-coretan dengan stylus. Dengan aplikasi Penultimate tadi, setelah selesai menjelaskan sesuatu saya bisa simpan coretan-coretannya (di simpan dalam aplikasi Evernote) atau mengirimkannya via email ke orang yang bersangkutan.

Menulis di layar kaca seperti ini sangat tergantung pada stylus yang dipakai. Stylus yang dipakai harus ringan & kecil ujungnya, saya beli di Kaskus stylusnya. Masih belum sepresisi hasil tulisan menggunakan stylus seperti Jot Flip.